Medan (pewarta.co) – Terkait dugaan KKN anggaran proyek Live Streaming miliaran rupiah yang dikelola Dinas Kominfo Provsu, Kabid Komunikasi dan informatika Diskominfo Provsu Aziz Batubara menegaskan, tidak ada anggaran proyek untuk Live Streaming.
“Kita tidak ada mengelola proyek Live Streaming. Itu adalah bagian tugas kerjasama antara Diskominfo dengan Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu. Jadi bukan proyek”, tegas Aziz.
Diakui Aziz, memang pihaknya ada mendatangkan beberapa orang ahli guna mendukung kegiatan Live Streaming tersebut. Tapi yang itu bukan proyek, katanya.
Tenaga ahli yang diminta bantuan itu, menurut Aziz untuk mendukung IT yang sudah ada di lantai 6 kantor gubernur Sumut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, proyek Live Streaming yang digaungkan saat ini guna memberi pencerahan kepada masyarakat Sumatera Utara untuk memutus mata rantai korona (Covid 19) yang mewabah dunia saat ini.
Namun sangat disayangkan, Live Streaming yang disebut sebut proyek yang menggunakan anggaran cukup besar itu tidak menyentuh ke masyarakat. Pasalnya tidak semua masyarakat mengetahui itu.
Hal itu disampaikan Sekretaris SPRI (Serikat Pers Republik Indonesia) Otti Batubara kepada wartawan di kantor Gubsu, Rabu (8/4/2020).
Menurut Otti, kalaupun Live Streaming itu menggunakan anggaran, alangkah baiknya diberikan ke media lokal (baik online) di Sumut untuk sosialisasi ke masyarakat. Karena Live Streaming itu sepertinya kurang menyentuh lapisan masyarakat Sumut. Atau anggaran itu lebih baik digunakan untuk pembelian APD (alat pelindung diri) yang dibagikan ke masyarakat. Soalnya, masyarakat yang mau mendapatkan maskerpun sangat kesulitan. Selain itu harga masker pun mahal dan sulit didapatkan di apotek dan toko-toko lain. (red)