Medan (pewarta.co) – Setelah sembilan bulan mengemban tugas sebagai Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyampaikan maaf kepada seluruh personel maupun masyarakat Sumut pada Apel terakhirnya di Mapolda Sumut, Kamis (6/7/2017) pagi, sehari jelang serahterima jabatan (sertijab) Kapolda Sumut, Jumat (7/7/2017) di Mabes Polri.
Posisi Rykco digantikan oleh Irjen Pol Paulus Waterpaw yang sebelumnya menjabat Wakaba Intelkam Polri. Sedangkan Rycko dipercaya menjadi Gubernur Lembaga Pendidikan Akademi Kepolisian (Lemdik Apol).
Pada Apel terakhirnya, pernyataan maaf juga ditujukan Irjen Rycko kepada masyarakat Sumut dan disampaikan bersamaan momen pelaksanaan giat Kenaikan Pangkat Perwira dan Bintara Polri Polda Sumut Terhitung Mulai Tanggal 1 Juli 2017 dan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Serta Pemberian Penghargaan Bagi Anggota Polri Yang Berprestasi pasca aksi serangan teror menewaskan Aipda (anumerta) M Sigalingging, belum lama ini.
“Hari ini merupakan Apel Terakhir saya di Mapolda Sumut setelah mendapat mutasi tugas dari pimpinan. Selanjutnya dari sini saya akan berangkat mengemban jabatan baru sebagai Gubernur Akpol Lemdiklat Polri. Jadi yang dimutasi itu saya, Irjen Rycko bukan Kapoldanya, jabatan Kapolda Sumut selanjutnya akan diemban bapak Irjen Pol Paulus Waterpauw melalui sertijab besok di Jakarta,” kata Rycko.
Dengan ucapan penuh rasa syukur yang diungkapkannya, Rycko mengucapkan apresiasinya kepada seluruh personel di jajaran Polda Sumut yang telah mendampingi dan mendukung tugasnya memimpin Polda Sumut selama sembilan bulan terakhir melalui upaya peningkatan kinerja di lapangan.
“Apresiasi dan terimakasih yang sebesarnya saya ucapkan kepada seluruh personel jajaran Polda Sumut baik para pejabat utama maupun para personel yang selalu siap menjalankan tugas berat di lapangan untuk mendukung saya selama menjabat Kapolda Sumut kurang lebih sembilan bulan terakhir ini,” ungkap Rycko.
Di sela amanatnya tersebut, Rycko yang mengaku juga sebagai manusia biasa turut mengucapkan permohonan maafnya kepada para personel apabila terdapat kekurangan selama kepemimpinannya menjabat sebagai Kapolda Sumut.
Permohonan maaf yang sama juga diperuntukkan Rycko kepada masyarakat Sumut, apabila kinerja Polri khususnya Polda Sumut yang selama ini berupaya ditingkatkan masih perlu terus ditingkatkan.
“Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh personel jajaran Polda Sumut, apabila kepemimpinan selama menjabat sebagai Kapolda Sumut selama ini kurang berkenan dan masih banyak kekurangan. Terlebih kepada masyarakat Sumut, sebagai manusia biasa saya memohon maaf apabila mungkin masih banyak yang perlu ditingkatkan dalam kinerja Polda Sumut selama saya menjabat. Tentunya saya berharap kepada para personel Polda Sumut untuk terus berupaya meningkatkan kinerja sebagai pelayan publik,” ucap Rycko.
Menurut Rycko, berbagai hal menjadi perhatian dalam upaya peningkatan kinerja maupun kewaspadaan personel Polda Sumut yang masih perlu ditingkatkan selama dirinya menjabat adalah aksi serangan teror di mapolda Sumut yang menewaskan seorang personel dalam menggemban tugas belum lama ini.
Meski demikian Rycko sangat mengapresiasi para personel yang terlibat dalam melawan serangan aksi teror tersebut meskipun turut merenggut salah seorang personel piket jaga.
Apresiasi itu dikatakan Rycko berdasarkan tindaklanjut personel dalam penanganan mengungkap jaringan para pelaku yang diketahui merupakan pelaku teror jaringan tidak terstruktur atau dikatagorikan bagian kecil kelompok pelaku teror yang menganut paham radikal. (DA)