Medan (pewarta.co) – Demi menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif sekaligus mengantisipasi isu-isu miring pemicu konflik pada pelaksanaan Pilkada serentak mendatang, Polda Sumut menggelar silaturahmi FKPD Sumatera Utara dengan para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Sumatera Utara di Lapangan KS Tubun, Mapolda Sumut, Kamis (8/3/2018).
Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan, silaturahmi diharap menjadi ruang menyatukan tekad maupun komitmen dan tujuan yang sama dari semua pihak dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya mensukseskan pilkada serentak tahun 2018 yang aman dan damai di Sumut.
“Indonesia merupakan bangsa yang pluralis, masyarakatnya sangat heterogen dan terdiri dari ragam suku agama, budaya dan adat istiadat yang sangat rentan terjadinya konfilk sosial jika semangat persatuan dan kesatuan bangsa tidak terjaga dengan baik,” ujar Paulus.
Paulus mengatakan, dengan upaya dan kerja keras seluruh elemen bangsa, kesatuan dan persatuan dapat tetap dipertahankan. Semua pihak harus menyadari dengan tetap waspada adanya upaya-upaya memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa yang dilakukan pihak-pihak tertentu.
Lebih jauh dikatakannya, pada pelaksanaan pilkada Sumut yang diharapkan dapat berjalan dengan aman dan damai, semua pihak juga harus waspada dalam masa kampanye yang dikhawatirkan adanya kecurangan dan tindak pidana lain berupa kampanye hitam (black campaign), politik uang maupun politisasi sara oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melalui cara tertentu yang akan merusak semangat demokrasi integritas dan kedaulatan rakyat.
“Karena itu, untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif pada hari ini kita menyelenggarakan acara silaturahmi. Pada kesempatan ini saya mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat Sumut dapat bersama dengan Polri untuk menjaga stabilitas kamtibmas dan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menolak semua bentuk hoax, isu-isu sara, ujaran kebencian dan hal-hal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan ditengah masyarakat,” pungkasnya.
Pangdam I/BB, Mayjen TNI, Cucu Sumantri dalam sambutannya mengatakan, upaya menjaga kondusifitas kamtibmas perlu didukung seluruh pihak. Yang perlu dipahami bersama, meskipun secara umum suasana kamtibmas di wilayah Sumut dikatakan aman dan damai, namun semua pihak harus tetap mengantisipasi kemungkinan potensi yang akan menjadi rawan.
“Kemungkinan potensi kerawanan dalam pilkada harus diantisipasi, seperti sengketa penetapan calon, sengketa pemungutan suara, maupun provokasi kelompok tertentu dalam masyarakat. Yang kedua, dalam pelaksanaan pilkada ini dimohon agar bapak ibu dapat menyampaikan sesuatu yang menyejukkan masyarakat. Selanjutnya yang ketiga kita akan menjamin keamanan sumut khususnya dalam pelaksanaan pilkada tentunya didukung oleh seluruh stake holder. Saya menjamin netralitas Kodam I/BB dalam pilkada ini,” tegas Cucu.
Sedangkan Gubernur Sumut T Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan silaturahmi sangat baik dilakukan. Dengan silaturahmi semua pihak bisa berbagi informasi serta mendapat umur panjang dalam berkah dan rezeki berlimpah.
“Momen pilkada merupakan pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali. Kiranya silaturahmi ini dapat meningkatkan hubungan antara FKPD dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta meningkatkan hubungan antara umat beragama. Kita bersyukur sejak berdirinya negara kita, agama mendapat tempat penting dalam tatanan kehidupan Bangsa dan Negara. Setiap agama memiliki kitab suci sebagai sumber ajaran agama. Nilai luhur agama sebagai pembangun Bangsa Indonesia. Namun agama juga dapat digunakan kelompok kelompok tertentu untuk memecah belah Negara Indonesia,” ujar Erry Nuradi.
T Erry Nuradi juga menyebutkan, Kerukunan umat beragama pada dasarnya mengalami banyak kemajuan. Dengan berperan aktifnya para tokoh agama untuk memelihara kehidupan umat beragama dan memberi rambu rambu kepada masyarakat.
“Melalui silaturahmi kita mengidentifikasikan kendala dan hambatan dalam upaya meminimalisir potensi kerawanan yang mungkin terjadi di tempat kita masing masing. Pemilihan gubernur tinggal menghitung hari untuk itu harus tetap waspada dan antisipasi yang dapat memecah belah kerukunan umat beragama. Oleh karena itu gunakan hak pilih dan hormati hak pilih orang lain, mendukung pasangan calon menolak poltik uang dan politik SARA serta bijak ketika menerima berita baik dari media sosial terutama berita hoax atau berita yang tidak mengandung kebenaran. Jadi orang yang cerdas memilah berita yang benar. Terakhir mendukung pasangan calon mengikuti aturan kampanye dan menghindari konflik. TNI, Polri harus dalam posisi netral tidak boleh memihak,” pungkasnya. (red)