Medan (pewarta.co) – Anggota Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) Brigadir Abdul Geofron Ahmad, kritis dikeroyok oknum TNI AL dan warga sipil setelah menangkap seorang mekanik mesin judi jackpot bernama Alex, Rabu (14/6/2017).
“Satu orang pelaku sudah diamankan. Untuk anggota TNI penanganannya diserahkan ke POM AL. Sedangkan warga sipil ditangani kepolisian,” jelas Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Kamis (15/6/2017).
Hingga kemarin, terang Nainggolan, korban masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Medan. Korban mengalami luka serius di kepala. Pengeroyokan itu dilatarbelakangi penangkapan dilakukan korban dan rekannya personel Satuan Sabhara Polrestabes Medan terhadap Alex beberapa hari sebelum peristiwa terjadi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, kepolisian masih mendalami motif dan kronologis penangkapan tersebut karena diduga merupakan salah satu pemicu pengeroyokan terhadap Brigadir Geofron.
“Latarbelakang peristiwa itu juga sedang didalami oleh tim yang diturunkan melakukan lidik atas kasus tersebut,” sebut Rina.
Begitu juga ketika disinggung mengenai pernyataan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Mayor Laut Sahala Sinaga yang menyebut, kedua anggotanya tidak terlibat dalam pengeroyokan tersebut meskipun berada di lokasi kejadian.
Rina menyebutkan, keterlibatan kedua oknum marinir tersebut juga tengah didalami pihak Polda Sumut berdasarkan keterangan korban.
“Semuanya masih didalami termasuk mengenai dugaan keterlibatan pihak lain, selain pelaku Alex dalam pengeroyokan yang dialami korban,” kata Rina.
Seorang tersangka yang berhasil ditangkap, Abdi Parlindungan Girsang (40) warga Pasar IX, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli.
“Tersangka diamankan dari rumahnya yang berada di sekitar lokasi pada, Kamis (15/6/2017) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Tersangka ini juga terlibat melakukan pengeroyokan terhadap korban saat berada di lokasi dan diancam Pasal 170 yo 351 KUHPidana. Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan dalam upaya pengembangan petugas memburu pelaku lain,” tegasnya.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Mayor Laut Sahala Sinaga mengaku sangat menyayangkan peristiwa pengeroyokan yang dialami korban.
Menurutnya, kedua anggotanya yang berada di lokasi dan menyaksikan peristiwa tersebut tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan pengeroyokan yang dilakukan massa terhadap korban. Terlebih korban sempat diteriaki dengan tudingan maling sebelum akhirnya menjadi sasaran amuk massa.
“Kami menyesalkan kejadian yang menimpa korban. Sangat disayangkan ada anggota marinir di lokasi itu ketika peristiwa terjadi dan tidak bisa melakukan apa-apa. Korban sempat diteriaki maling oleh warga sebelum dimassa,” sebut Sahala usai menjenguk korban di RS Bhayangkara Medan, Kamis (15/6/2017) siang.
Penyerangan terhadap korban Brigadir Abdul Geofron Ahmad di kawasan Jalan Veteran Pasar IX, Desa Manunggal, Rabu (14/6/2017) malam. Kejadian menimpa korban bermula dari penangkapan yang dilakukan Brigadir Geofron dan rekannya, Brigadir Yudi terhadap seorang mekanik mesin judi jackpot, Minggu (11/6/2017) lalu di kawasan Jalan Pasar IV, Medan Marelan.
Ketika itu, tersangka Alex berhasil kabur meninggalkan sepeda motor jenis Yamaha Xeon miliknya saat dilakukan pemeriksaan lanjut oleh korban dan rekannya.
Korban dan rekannya, Brigadir Yudi, anggota Sat Sabhara Polrestabes Medan kemudian mengamankan sepeda motor dan peralatan mesin judi jackpot yang ditinggalkan tersangka dari lokasi kejadian.
Beberapa hari setelah peristiwa tersebut, Rabu (14/6/2017) koban, Brigadir Geofron yang hendak pergi Dinas mengendarai sepeda motornya dihentikan saat melintas di Jalan Veteran Pasar IX Desa Manunggal oleh dua orang yang dikenalnya, Praka Selamet dan rekannya, Taufik.
“Setelah dihentikan, korban kemudian diajak ke salah satu Gang di Jalan Veteran Pasar IX tersebut tepatnya di Gang Sepakat yang merupakan rumah salah seorang pelaku. Sampai di Gang itu korban mengaku mendengar Praka Selamet menelpon rekannya yang lain diketahui bernama, Feri yang diketahui merupakan seorang Marinir,” jelas Rina.
Dikanjutkan Rina, Korban yang merasa keamanannya terancam setelah mendengar percakapan telpon antara Praka Selamet dan Feri (Marinir) tersebut kemudian berusaha meninggalkan lokasi meskipun sepedamotor yang dikendarainya ditahan Praka Selamet.
“Dalam upaya meninggalkan lokasi dengan berjalan kaki itu korban kemudian dikejar oleh Praka selamet dan Taufik. Namun tak jauh dari lokasi lalu muncul Serka Feri dan tersangka, AleX yang merupakan rekan Praka Selamet. Saat itu juga Alex (pelaku) langsung memukul bagian kepala korban menggunakan kayu dan dikeroyok,” sebut Rina.
Akibat penyerangan tersebut korban mengalami robek di bagian kepala hingga akhirnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan medis. (DA)