Medan (pewarta.co) – Aksi mogok supir angkutan umum di simpang Terminal Amplas nyaris diwarnai baku hantam dengan puluhan masyarakat.
Masyarakat keberatan dengan aksi para supir. Warga juga menganggap aksi para supir merugikan dan terkesan hanya kepentingan pemilik angkutan.
Tidak saja berkumpul, para supir juga melakukan sweeping terhadap angkutan berbasis online yang terlihat di jalan. Mereka juga meneriaki angkutan bus dalam kota agar tidak mengangkut penumpang.
Pantauan wartawan, aksi mendapat respon keras dari puluhan masyarakat. Masyarakat menuding aksi ini merugikan masyarakat.
“Orang sudah susah jangan ditambah susah. Kalau mau aksi datang ke Kantor Gubernur, bukan begini,” teriak Hotland Marpaung, Rabu (13/12/2017).
Hotland mengaku, anaknya tidak bersekolah hari ini akibat aksi mogok supir. Ia dan teman-temannya menuding aksi hanya kepentingan supir yang tidak ingin perusahaan angkutan online ada.
“Orang ini bukan supir, agen demo semua ini kalau sudah dapat, diam semua,” ketusnya.
Hotland dan puluhan temannya yang berhadap-hadapan dengan puluhan peserta aksi kemudian meminta aksi dibubarkan. Kedua kelompok pun terlibat adu mulut.
Suasana yang kian memanas kemudian menyulut emosi kedua kelompok. Kedua kubu pun nyaris baku hantam di persimpangan. Beruntung, ada personel kepolisian yang mengawal aksi sejak awal.
Meski mendapat penolakan warga, peserta aksi ngotot bertahan. Personel kepolisian yang tak ingin terjadi bentrokan kemudian memediasi kedua belah pihak. Polisi meminta masyarakat membubarkan diri dan juga para peserta aksi meninggalkan lokasi.
Pimpinan aksi, Israel Situmeang menuturkan, aksi yang mereka gelar adalah dalam rangka menuntut pemerintah menghapus angkutan online. Banyaknya angkutan online saat ini menggerus pendapatan supir angkot.
“Kami sudah susah, ditambah susah dibuat angkutan online,” kata Israel.
Dikatakan, keberadaan para supir angkot kian terdesak saat ini. Tingginya biaya hidup, tidak dibarengi dengan pendapatan yang mencukupi untuk sekadar bertahan.
“Tiap hari narik hanya untuk menutupi setoran, dunia kami mau kiamat,” ketusnya.(red)