Medan (pewarta.co) – Meski dari awal kejadian identitas pelaku telah diketahui, namun kegesitan pelaku penjambretan bernama, Muhamad Reza Aulia L alias Dona (25) mampu menyulitkan polisi.
Buktinya, bandit Jalanan yang beralamat di Jalan Wiliam Iskandar, Gang Pertama No 14, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Percut Sei Tuan ini, sempat buron selama 4 bulan dengan menikmati uang hasil rampokan dan diduga beraksi dikawasan lain.
Namun kali ini, polisi baru bisa meringkus si pria yang tak memiliki pekerjaan tetap itu. Muhamad Reza Aulia Lubis alias Dona dari kawasan Jalan Letda Sujono, Medan Tembung, Sabtu (18/11/2017) lalu, sekira pukul 20.00 wib.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahean, SH, SIK, MH dan Kanit Reskrimnya, Iptu Philip A. Purba, SH, MH melalui Kanit Reskrimnya, Ipda Supriadi, mengakui diamankannya salah seorang pelaku jambret pedagang pakaian dengan korbannya, Lernawati boru Turnip (49) warga Jalan Setia Budi No 2, Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung.
“Berdasarkan informasi, kita ketahui pelaku berada di Jalan Letda Sujono, kemudian unit Reskrim melakukan penangkapan dan selanjutnya pelaku dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan untuk proses secara hukum. Sementara seorang teman pelaku belum tertangkap,” terang Ipda Supriadi, kepada wartawan, Sabtu (9/12/2017) sore.
Diketahui sebelumnya, dua pelaku jambret memangsa ibu dan anak yang merupakan pedagang pakaian di kompleks MMTC saat keduanya melintasi Jalan William Iskandar/Pancing, Kecamatan Medan Tembung, Selasa (8/8/2017) sekira pukul 05.00 wib.
Korban, Harun Manoga Sinabariba (26) warga Jalan Setia Budi, Kelurahan Indrakasih, Kecamatan Medan Tembung. Pria lajang ini berboncengan kreta Honda Supra BK 5754 UI bersama ibunya, L. Ernawati Turnip (49) untuk pergi jualan pakain di komplek MMTC, Desa Medan Estate.
Di perjalanan, persisnya di depan Kantor Gubernur Sumut yang lama di Jalan William Iskandar, 2 pria berboncengan mengendarai kreta Yamaha Vario warna Hitam list Merah BK 6775 AGB, memepetnya. Tas sandang berwarna hitam yang dipegang, L. Ernawati Turnip saat berada diboncengan kreta belakang, disambar salah satu pelaku.
Spontan, korban meneriakinya ‘Rampok’. Tak mau tinggal diam, Harun Manoga Sinabariba, berusaha mengejar tas ibunya yang sudah dibawa kabur oleh pelaku.
“Pelakunya datang dari arah yang sama. Begitu dirampasnya tas ibuku, saya langsung tancap gas untuk mengejar kedua pelaku itu,” kata, Harun Manoga Sinabariba, kepada wartawan, Selasa (8/8/2017) malam.
Usaha korban mengejar kedua pelaku nyaris membuahkan hasil, sebab begitu pelaku hendak kabur ke arah Jalan Aksara, kereta mereka terjatuh di persimpangan Jalan Pancing, persis di depan Gedung Serbaguna yang tak jauh dari kejadian penjambretan (TKP).
Disitu, korban berhasil menangkap salah satu pelakunya. Namun pada saat akan dibawa ke kantor polisi, sekitar 30 orang warga disana (diduga kenal dengan pelaku) memukul korban dari arah belakang hingga korban telentang dan jatuh ke tanah.
“Gak ada yang Nolong bang, bahkan pada waktu saya tangkap salah satu pelakunya dan hendak kami bawa ke kantor polisi, saya di datangi sekitar 30 orang terus salah seorang memukul saya dari belakang sampai saya jatuh. Lalu saya lihat kedua pelakunya kabur meninggalkan keretanya,” ungkap korban.
Tak berapa lama, polisi pun datang. Korban diarahkan membuat laporan ke kantor polisi. Bersama ibunya, korban pun resmi melaporkan kejadian tersebut dengan bukti lapor: LP Nomor 1697/VIII/2017/SPKT PERCUT.
“Tapi tas ibu saya berisi uang tunai Rp 2 juta, handphone Samsung, atm, dan surat berharga lainnya, berhasil dibawa pelaku. Sepertinya salah satu pelaku juga warga sekitar, sebab ada yang membantunya pagi itu. Dari jok kreta yang ditinggalkannya kami juga temukan dompet berisi STNK kreta yang dipakai dan KTP Resi atas nama, Agus Rian Syahputra (24) warga Jalan Ibrahim, Medan,” terang korban.
Selain mengalami kerugian material, korban juga mengalami luka akibat dipukul, bahkan ibu korban mengalami luka-luka akibat menolong anaknya ingin dihajar dan dipukuli beberapa orang diduga teman-teman pelaku. Atas kejadian itu, korban berharap sekiranya polisi cepat merespon laporan korban dan segera menangkap pelakunya yang sudah diketahui dari beberapa bukti barang yang ditinggalkan sebagai jejak.
“Kami sudah diperiksa oleh Juper di Polsek Percut. Setelah kami cerita, Jupernya mengaku kenal dengan pelakunya. Katanya salah satu pelakunya anak wak Uneh pedagang semangka dipajak Bengkok yang biasa bekerja sebagai tukang parkir di dekat tukang mas simpang Aksara. Makanya kami berharap polisi bisa cepat meringkusnya,” harap korban, kala itu. (hry/red)