Medan (pewarta.co) – Menyikapi banyaknya kendaraan baik roda dua dan empat dikota-kota besar, maka sudah pasti tingkat kecelakaan serta kesalahan dari pengguna jalan selalu terjadi setiap harinya.
Salah satu contohnya pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang sudah ditentukan, paling sering terjadi dimana kesadaran para pengguna jalan sangat diragukan.
Dengan kejadian tersebut, maka pihak kepolisian akan melakukan penangkapan sekaligus memeriksa surat menyurat terhadap pengguna jalan tersebut.
Dan disitulah terkadang praktik tangkap lepas sering terjadi, sehingga lama kelamaan cap buruk tersebut, sehingga mendapat cibiran bahkan hinaan dari masyarakat.
Jadi beranjak dari hal itulah, sekelompok siswa dari 3 Sekolah Menengah Atas (SLTA) berbeda di Medan yaitu, SMA Negeri 6, SMA Negeri 7 dan SMA Swasta Padamu Negeri Medan ingin membuat film bercerita dengan judul “Petugas Satlantas yang Jujur”.
Salah se-orang penggagas film, Raja Surbhakti dari SMA Negeri 6 Medan di Kantor Redaksi Pewarta.co, Senin (22/4/2018) mengatakan, ia bersama dua temannya berencana ingin membuat film tentang petugas satlantas yang jujur.
Sebab menurutnya, saat ini citra kepolisian khususnya yang bertugas di jalanan sangat buruk karena adanya praktik suap menyuap dengan istilah tangkap lepas.
“Jujur saja, tidak semua polisi seperti yang diduga masyarakat luas itu berlaku curang. Pastilah ada juga yang baik. Artinya lebih banyak positifnya ketimbang negatif,” ucapnya serius.
Saat disinggung tujuan membuat film bercerita tentang Satlantas, Raja yang didalam film ini berperan sebagai Bayu yang melakukan kesalahan dalam berkendara menambahkan, akan mengikuti festival Police Movie pada Juni 2018 mendatang di Jakarta.
Sehingga pengerjaan filmnya, bakal dilakukan pada pertengahan Mei 2018 mendatang. Sedangkan lokasi shooting yaitu, disetiap simpang yang selalu dilakukan razia kendaraan baik roda dua dan empat di kota Medan.
“Kita sudah menyiapkan segala peralatan untuk membuat sebuah film. Salah satunya, kamera dan sebagainya. Selain itu, kita juga akan bekerja sama dengan pihak kepolisian guna mengutus petugasnya sebagai pemeran nantinya,” katanya lagi.
Jadi sebelum film ini dibuat, terlebih dahulu kami melakukan audiensi ke redaksi Pewarta.co. Sebab media ini yang kami lihat sangat bermitra dengan pihak kepolisian di Sumut pada umumnya dan Medan khususnya.
“Dan diaudiensi ini, kami menyerahkan naskah terlebih dahulu kepada Pimpinan Umum redaksi Pewarta.co yang juga penasehat agar pembuatan hingga pemutaran film ini tak ada kendala yaitu, bapak Chairum Lubis serta bapak Ayub Dimitri,” pungkasnya.
Sementara Chairum Lubis mengatakan, sangat mensupport rencana positif Raja dan kedua temannya dalam pembuatan film dengan judul “Satlantas yang Jujur” tersebut.
“Dengan kreatifitas yang digagas ketiga adik-adik ini, maka saya akan menyampaikan prihal ini kepada bapak Polresta dan Poldasu agar mendapat dukungan sepenuhnya dari pihak kepolisian. Saya juga mendoakan agar pada festival di Juni 2018 mendatang, karya ketiga generasi Medan ini meraih hasil maksimal,” kata Chairum mengakhiri. (red)