Medan (pewarta.co) – Hari ini, Senin (9/4/2018) ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Sumatera Utara (Sumut) digelar. Peserta UNBK dan UNKP sebanyak 146.825 siswa.
“Jumlah siswa SMA sederajat UNBK 135.917 siswa. Untuk jumlah siswa SMA sederajat UNKP 10.908. Dengan total siswa mengikuti UNBK dan UNKP seluruhnya, berjumlah 146.825 siswa,” kata Ketua panitia Ujian Nasional (UN) Prov Sumut, August Sinaga, Senin (9/4/2018).
August Sinaga juga menjelaskan sekolah SMA sederajat mengikuti UNBK dan UNKP tahun 2018 di Sumut berjumlah 1.511 sekolah. Ia mengatakan pelaksanaan UNBK dan UNKP sudah siap digelar dimulai 9 hingga 12 April 2018 ini.
“Dengan perincian, jumlah sekolah SMA sederajat mengikuti UNBK sebanyak 1.305 sekolah dan sekolah melaksanakan UNKP berjumlah 206 sekolah. Total keseluruhan UNBK dan UNKP sebanyak 1.511 sekolah,” ucap August.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Arsyad Lubis mengatakan, ada peningkatan sekolah mengikuti UNBK setiap tahunnya. Sejak tahun 2016 awal pelaksanaan UNBK, keikutsertaan sekolah terus naik dan sekolah sudah melaksanakan UNBK pada tahun 2018 ini.
“UNBK SMA peningkatannya sangat tinggi setiap tahunnya. Pertama tahun 2016, lalu baru 96 sekolah mengikuti UNBK di Sumatera Utara. Pada tahun 2017 meningkat menjadi 1.502 sekolah. Tahun ini, sudah hampir seluruhnya mengikuti UNBK,” kata Irsyad Lubis.
Namun, sayangnya Irsyad Lubis tidak memiliki data persis yang dipegangnya untuk data sekolah yang jelas mengikuti UNBK SMA. Namun, ia mengatakan sudah mencapai 96 persen sekolah tingkat SMA di Sumut mengikuti pelaksanaan UNBK.
“Untuk jumlah siswanya yang mengikuti UNBK SMA tahun ini. Bolehlah, disebutkan sama seperti jumlah siswa tahun lalu kira-kiranya itu,” ujarnya.
Ia mengakui untuk kendala pelaksanaan UNBK, ada pada fasilitas seperti komputer, jaringan listrik dan jaringan internet yang belum memadai untuk saat ini. Namun hal itu, terdapat pada sekolah diderah terpencil di Sumut ini.
“Untuk komputernya, kebanyakan swada masyarakat, orangtua siswa dengan penggunaan (komputer) berganti-gantian. Untuk pengadaan APBD untuk pengadaan (komputer sekolah) untuk di Kota Medan. Untuk tahun ini, kita perluas untuk sekolah-sekolah belum memiliki komputer,” jelasnya.(gusti/red)