Jakarta (pewarta.co) – Sebuah pesan menggelitik disampaikan mantan Presiden Barcelona Joan Laporta kepada stake holder sepakbola Indonesia. Menurut dia mengembangkan sepakbola adalah membangun kebudayaan.
Laporta hadir di Indonesia dalam hari ulang tahun 65 Kopassus, di lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Minggu (2/4/2017). Dia muncul sekaligus mengajak berdiskusi Panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang sepakbola.
Pria yang menjabat sebagai presiden Barca mulai 2003 sampai 2010 itu juga melayani pertanyaan wartawan dengan ramah. Dia menyebutkan resep agar sepakbola Indonesia jaya suatu hari nanti.
“Dalam opini saya sepakbola bukan hanya cara menendang bola, dan mempunyai pemain yang baik dengan talenta yang luar biasa. Sepakbola adalah budaya dan untuk mengembangkannya kalian harus mengembangkan filosofi,” kata Laporta.
“Tentu (harus ada) seseorang yang bertanggung jawab dalam pengembangan sepakbola untuk bisa memenangkan dan menjadi sukses, tapi menjadi sukses kalian harus membangun sistem, dan menurut saya sistem adalah hal terpenting,” lanjutnya.
Meski begitu, dia menilai, sepakbola Indonesia saat ini sudah jauh terorganisasi dengan baik. Terlebih dengan orang-orang yang saat ini berada di dalamnya, khususnya Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
“Sepakbola Indonesia saat ini sudah baik di bawah orang-orang yang terpercaya khususnya Presiden PSSI. Indonesia juga merupakan salah satu tim terbaik di Asia Tenggara, dan Anda dapat berkompetisi dengan sepakbola Asia seperti Thailand dan Cina. Tetapi mungkin tidak Jepang dan Korea yang merupakan terbaik di Asia,” kata Laporta.
Meski sudah baik secara organisasi, para pemain Indonesia dinilai pria yang sudah mempersembahkan 12 piala dari enam turnamen berbeda ini, masih sulit untuk bisa mencapai kesetaraan dengan klub-klub Eropa.
“Saya pikir belum saatnya. Tetapi saya pikir kalian punya individu pemain yang baik. Hanya memang kalian harus memperhatikan bagian dari sepakbola seperti nutrisi, untuk menjadi fit dan profesional. Kalian harus siap melawan pemain- pemain terbaik di dunia,” ujar dia.
Laporta mengatakan itu, sekaligus memberikan wejangan untuk membuat klub sepakbola yang sukses. Dia menyarankan agar Indonesia bisa membangun dan mempromosikan akademi untuk membangun tim. Sebab, akademi merupakan bagian dari mimpi anak-anak dan pemain muda.
“Pilar lain dari kesuksesan adalah memberi kesempatan kepada anak-anak kurang beruntung untuk mengikuti akademi. Sebab, mereka bisa memberikan pengaruh ke masyarakat tentang apa yang telah mereka berikan kepada kami.” kata dia.
“Ini adalah revolusi karena ini sosial marketing dan dampaknya akan sangat besar karena kami membuat kembali image menjadi lebih baik untuk dunia, dan kami berkomitmen dengan itu,” imbuh dia. (dtc)