Medan (Pewarta.co)-Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) akan menggelar konferensi internasional bersama universitas di tiga negara, Malaysia, China dan Bangladesh.
Konferensi internasional itu bertajuk Communications Scientific Inquiry pada 2021 mendatang.
Hal itu terungkap dalam pertemuan digelar antara delegasi UMSU di Kampus Universitas Malaysia Perlis, (UniMAP) Malaysia, pekan lalu.
Hadir dalam pertemuan itu Wakil Rektor 2 dan 3 UMSU Dr Akrim SPdI MPd dan Dr Rudianto SSos MSi, Pengurus LKUI Rafiqa MSi, Ketua Prodi Magister Teknik Elektro Dr Muhammad Fitra Zambak ST MSc.
Sedangkan dari UniMAP hadir Timbalan Naib Chancelor Bidang Akademik Prof Dr Mohd Rizal Arshad, Dr Sharmini Binti Abdullah Dekan Fakultas Pusat Bahasa Antarbangsa.
Menurut WR 3 UMSU Dr Rudianto, keterlibatan UMSU dalam kegiatan konferensi internasional tersebut merupakan bagian kesepakatan kerja sama dengan UniMAP.
Selain menggelar kegiatan bersama, ada sejumlah poin yang disepakati antara UMSU dan UniMAP.
“UMSU berkomitmen untuk terlibat dalam kegiatan konferensi internasional sebagai bagian kepanitiaan bersama UniMAP dan sejumlah Kampus di Malaysia, Hongkong dan Bangladesh, selain mengirimkan staf pengajar sebagai narasumber konferensi,” katanya, Kamis (13/2/2020).
Dijelaskannya, poin lain yang disepakati UMSU dalam sesi diskusi dengan TNC penyelidikan,TNC akademik, dekan PPKSE, dekan PPKKP UniMAP adalah visiting lecturer, kredit transfer mahasiswa, penyertaan expo, studi lanjut dan magang internasional.
Menurutnya, kesepakatan kerjasama itu akan memberikan manfaat yang sangat positif bagi kedua universitas.
“Semua poin kesepakatan itu tentu tidak hanya di atas kertas tapi diwujudkan dalam bentuk kegiatan,” ujarnya.
Melalui kerja sama ini diharapkan akan membuka peluang untuk lebih banyak terlibat dan menjalin hubungan internasional.
Menurutnya hal ini sejalan dengan visi UMSU menjadi universitas berkelas internasional pada 2033.
Terkait dengan tema konferensi internasional, model pembelajaran scientific inquiry , penting dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diikuti dengan semakin dinamis dan kompleksnya kehidupan masayarakat.
“Model pembelajaran ini melibatkan siswa dalam suatu masalah penelitian dengan membantu siswa mengidentifikasi konsep dan metodologi pemecahan masalah pada area penelitian, dan mengajak siswa untuk merancang cara untuk mengatasi masalah,” pungkasnya. (gusti)