Batubara (Pewarta.co)-Guna meningkatkan kualitas pembelajaran, 80 guru di Kabupaten Batubara ikuti pelatihan Program Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zonasi.
Sebanyak 80 orang guru itu terdiri dari guru Sekolah Dasar (SD) 40 dan sisanya merupakan tenaga pendidik di SMP.
Itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa.
Sedangkan kegiatan tersebut merupakan prohram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher OrderThinking Skills/HOTS),” ujar Plt Kadis Pendidikan Kabupaten Batubara, Ilyas Sitorus saat membuka program PKP di SMPN 1 Lima Puluh, Jumat, (15/11/2019) kemarin.
Masih menurut Ilyas, untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, pelaksanaan program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi.
“Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD, atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK, dan musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK), yang selama ini dilakukan melalui gugus atau rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru,” jelasnya.
Disebutkannya, zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN atau pertimbangan mutu sekolah lainnya.
Sementara itu, Dhin Oloan Sihotang, S. Pd., M. Pd., selaku narasumber dalam pelatihan PKP menyampaikan bahwa cara mengajar saat ini harus mulai berobah tidak menggunakan metode konvensional semata melainkan blandit Learning yaitu pembelajaran dengan menggabungkan metode tatap muka dengan belajar menggunakan media internet.
“Sudah saatnya guru di zaman milenial ini meng-upgrade diri dalam memberikan pembejaran karena perkembangan teknologi yang begitu cepat tidak dapat dihindari,” ujar Dhin yang saat ini masih mengikuti Program Doktor Dalam Bidang Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Masih menurut Dhin, manfaat menggunakan blandit learning bagi guru dapat memberikan ruang bagi guru untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dengan mengkombinasikan belajar tatap muka dan belajar online yang dapat berpengaruh langsung terhadap tujuan proses belajar mengajar di kelas.
Dalam PKP, diharapkan akan mendorong komunikasi antara peserta dengan fasilitator sehingga akan terjadi kedekatan dan kerja sama antar peserta yang mengarah kepada pembelajaran aktif karena akan memberikan umpan balik dengan segera termasuk adanya penekanan terhadap waktu pengerjaan tugas sehingga dapat mengkomunikasikan ekspektasi yang tinggi dengan menghargai berbagai macam bakat dan metode, dengan mengembangkan 5 M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikn, tambah Dhin.
“Selama ini program pengembangan komptensi guru berdasarkan hasil uji kompetensi yang lebih memfokuskan pada peningkatan kompetensi guru terutama dalam kompetensi pedagogi dan profesional. Namun dengan seiringnya meningkatnya tantangan peningkatan mutu pendidikan, perlu dilakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan guru yang bermuara pada hasil peserta didik,” pungkasnya. (ril)