Medan (Pewarta.co)-Saat ini Universitas Medan Area (UMA) melaksanakan rekonstruksi kurikulum agar dapat beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) abad 21 dan revolusi industri 4.0.
Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc mengungkapkan hal itu dalam sambutannya pada wisuda 719 lulusannya, Sabtu (27/3/2021).
Wisuda digelar secara daring untuk program sarjana dan magister periode I Tahun 2021 ini ditempatkan di Gedung Perpustakaan Kampus I UMA, Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, melalui aplikasi Zoom. Acara itu juga dapat disaksikan live streaming di kanal youtube UMA.
Menurut rektor, apa yang tengah dilakukan UMA saat ini sesuai dengan tema wisuda kali ini yakni “Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan, UMA telah Mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Penyempurnaan Kurikulum Menuju KKNI dan Standar Nasional Perguruan Tinggi sehingga Menghasilkan Lulusan yang Inovatif, Berkpribadian dan Mandiri”.
Ia menjelaskan, lulusan UMA kini dituntut memiliki keterampilan abad 21 dan literasi baru melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM.
Program MBKM, sebut Dadan, telah diawali dengan keterlibatan 70 mahasiswa UMA melaksanakan program Kampus Mengajar di berbagai sekolah dasar (SD) di Sumut.
Selain itu, sebutnya, pada 2020 lalu UMA telah melaksanakan kerjasama dengan PT Pelindo dalam program magang bersertifikat. UMA juga telah mengimplementasikan kerjasama dengan Bank Indonesia dalam program beasiswa kepada 50 mahasiswa UMA.
Dalam pelaksanaan wisuda daring ini, Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan beserta jajarannya tetap hadir di Gedung Perpustakaan Kampus I UMA dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan lengkap menggunakan masker. Sedangkan wisudawan-wisudawati tetap berada di rumah masing-masing bersama orangtua.
Prof Dadan Ramdan dalam pidatonya mengatakan, wisuda daring ini mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) RI No 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Inpres ini menegaskan, bahwa kegiatan yang mengumpulkan orang banyak dalam waktu lama berisiko tinggi sebagai klaster penyebaran Covid-19.
“Karenanya UMA tetap melaksanakan wisuda secara daring, namun tetap berharap dapat melaksanakan wisuda secara luring jika pandemi Covid-19 sudah terkendali dan semua masyarakat telah mendapatkan layanan vaksin,” tuturnya.
Dadan kemudian mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang mendampingi anaknya diwisuda sekaligus bertugas memindahkan umbul-umbul atau tali toga anaknya yang diwisuda.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs HM Erwin Siregar dalam sambutannya mengatakan, dalam meningkatkan mutu UMA, yayasan telah melakukan berbagai pembangunan.
“Saat ini yayasan sedang membangun gedung laboratorium dan menambah gedung kuliah baru yang refresentatif guna kenyamanan proses belajar mengajar,” kata Erwin.
Kecuali itu, kata Erwin, YPHS terus berusaha membangun semangat mahasiswa melalui program pemberian beasiswa bagi mahasiswa bersaudara kandung, beasiswa siswa berprestasi dan beasiswa lainnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor I UMA Dr Ir Siti Mardiana MSi melaporkan, sebanyak 719 yang diwisuda terdiri 527 orang program sarjana dari 7 fakultas dengan 16 program studi, dan 192 orang program magister dari empat prodi.
Pada wisuda daring ini, juga diperkenalkan sejumlah dosen yang baru meraih gelar doktor dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Juga diumumkan sejumlah mahasiswa yang meraih prestasi internasional dan internasional. (gusti)