Medan (Pewarta.co)-PT PLN salah satu perusahaan BUMN penyedia listrik memastikan pasokannya memiliki kapasitas 35 ribu megawatt dikarenakan jaringan sistem yang sudah baik.
Khusus Sumatera Utara sudah terinterkoneksi regional dengan Aceh karena sudah beroperasinya pembangkit listrik di Pangkalan Susu dan Nagan Raya.
Demikian diungkapkan Piana dari Bidang Kompetensi K2/K3 Ketenagalistrikan, Audit Ketenagalistrikan, Sistem Distribusi Tenaga Listrik dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan UPDL Tuntungan pada Kuliah Umum di kampus Institut Teknologi Medan (ITM), kemarin.
Piana menjelaskan, kondisi sistem ketenagalistrikan sejak 2018 di Indonesia sudah siap mendukung program pemerintah percepatan kenderaan bermotor listrik dengan pemanfaatan energi listrik melalui tren pembangkit listrik.
Diungkapkannya, sejak 2004 sampai 2010 lalu, Sumut mengalami kekurangan (defisit) daya listrik ke pelanggan dan masyarakat pada umumnya.
Sumut juga mengalami kerugian nasional sejak 2005 sebesar 11,3 persen diakibatkan kegiatan teknis administrasi dan listrik illegal, ketahanan dana yang lebih tinggi daripada harga jual.
Selain itu juga terdapat ketidakpastian pasokan sumber energi primer Bahan Bakar Minyak (BBM), gas bumi dan energi terbarukan.
Piana menyebutkan pertumbuhan lebih tinggi dari permintaan (demand) dibanding suplai, sehingga investor menunggu dan melihat regulasi resiko negara serta penegakan hukum.
Permasalahan lainnya, kata Piana, dari sisi pemanfaatan instalasi yang sudah tua dan tidak memenuhi standar sehingga perlu dilakukan pengecekan dan rehabilitasi baik keandalan maupun keamanan instalasi yang semakin menurun.
Menurutnya kondisi itu dikhawatirkan akan terjadi korsleting listrik. Pengoperasian dan pemanfaatan listrik yang kurang benar dan tidak proporsional bahkan cenderung illegal.
Belajar dari pengalaman itu lanjut Piana, PLN terus berupaya melakukan pembenahan ketenagalistrikan secara lebih efektif.
“Kita tidak harapkan PLN ini hancur disebabkan pengelolaannya yang tidak baik,” tukasnya.
Kedepan, kata dia, PLN terus menambah jaringan listrik dengan membangun PLTU dan PLTA termasuk di Sumatera Utara, sehingga sistem terinterkoneksi dan telah terpasang di Pulau Jawa-Madura-Bali (Jamali).
“Bahkan kondisi ketenagalistrikan di Indonesia yang sudah baik dan terkendali seperti di Pulau Kalimantan, PLN sudah melakukan transaksi jual-beli dengan Singapura karena sudah surplus listrik,” katanya.
Piana menambahkan dengan adanya program pengembangan kompetensi instruktur tetap di PT PLN UPTD Tuntungan terus memotivasi mahasiswa agar memiliki kompetensi dan mensosialisasikan ketenagalistrikan kepada semua pelanggan.
“PLN terbuka untuk rekrut lulusan termasuk lulusan teknik kimia, teknik elektro dan teknik industri ITM magang mahasiswa bersertifikat,” ujarnya.
Kuliah umum itu dibuka Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan ITM Ir Mustafa, MT.
Dia mengharapkan kuliah umum ini bermanfaat bagi mahasiswa, karena program K3 kerjasama ITM dengan PLN selain magang mahasiswa, kuliah umum bisa dinegosiasikan untuk tugas akhir mahasiswa.
Disebutkannya, ITM telah berkomitmen meningkatkan kerja sama magang mahasiswa bersertifikat dengan 24 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dalam magang ini selama 6 bulan per periode merupakan program pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kementerian Tenaga Kerja, Kemenristek Dikti, dan Kementrian BUMNmdalam upaya menghasilkan lulusan berkualitas siap kerja,” pungkasnya. (gusti)