Paluta (Pewarta.co)-Sebanyak 2000 tenaga rentan antara lain petani, pedagang, marbot masjid, ulama, pendeta dan tenaga lainnya) bakal tersenyum.
Pasalnya, mereka akan menerima kartu BPJS Ketenagakerjaan secara gratis, sebab Pemkab Paluta telah sepakat untuk dianggarkan pada tahun 2023.
Namun, karena anggaran terbatas, untuk kesempatan pertama di prioritaskan bagi pekerja yang tidak mampu bayar iuran dan akan diseleksi.
Informasi tersebut diperolah saat BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Padang Sidempuan menggelar kegiatan Rapat Teknis Terkait Data Pekerja Rentan (Penerima Bantuan Iuran) dalam Rangka Peningkatan Coverage Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bersama dengan Pemkab Paluta.
Kegiatan diwakili oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Padanglawas Utara (Paluta) H Syarifuddin Harahap juga dihadiri Kepala Dinas Ketenagakerjaan Siti Awan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2022, turut dihadiri oleh para Kepala Badan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (BPKPAD), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD), Kementerian Agama (Kemenag), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Perhubungan (Dishub), serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Padang Lawas Utara.
Kepala Bidang (Kabid) Kepesertaan Jamsostek Sidimpuan Yuliandi Sahputra, S.P., M.Si didampingi Account Representative Khusus Aulia Rizki, Petugas Pemeriksa Cabang M Faisal Rizky dan Leider Tirta Yohanes Silalahi, hadir mewakili Jamsostek.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 22 September 2022 bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Padang Lawas Utara , kita sangat berterimakasih,” ungkap Yuliandi.
Kendati anggaran yang diajukan hanya 2000 kuota, namun inisiatif Pemkab Paluta dinilai merupakan angin segar bagi para pekerja rentan.
“Ini merupakan trigger bagi semua pihak, untuk bergotong royong melindungi seluruh pekerja di Paluta. Ayo sama sama kita gotong royong membantu iuran, termasuk CSR perusahaan,” imbau Yuliandi.
Lantas berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, di Paluta, terdapat 88.506 Pekerja Rentan yang terdiri dari Pertanian & Peternakan, Nelayan, Pekerja Agama, dan lainya, belum ikut Jamsostek.
Jika asumsi angka kematian 424 Pekerja setiap tahunnya, setidaknya santuan Jamsostek akan masuk ke Paluta senilai Rp 17.808.000.000,
“Inilah upaya Negara lewat Jamsostek, untuk mengurangi beban pemerintah, mengurangi timbulnya kemiskinan baru pasca kematian pekerja. Uang itu akan bergulir di Paluta, tentu membantu perekonomian warga,” tutup Yuliandi. (rts)