Medan (Pewarta.co) – Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH meninjau RSUD Dr Pirngadi Jalan Prof HM Yamin Medan, Senin (18/3/19). Peninjauan dilakukan guna mengetahui kondisi rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, baik sarana maupun prasana yang dimiliki. Di samping itu juga untuk mengecek pelayanan yang diberikan petugas medis kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Pasalnya, Wali Kota belakangan ini banyak mendengar keluhan dari masyarakat terkait pelayanan yang diberikan kurang memuaskan. Oleh karenanya dengan peninjauan yang dilakukan tersebut, Wali Kota berharap dapat mengetahui apa yang menjadi pemicunya. sehingga dapat dilakukan perbaikan. Dengan demikian rumah sakit yang berdiri sejak 11 Agustus 1928 itu kembali menjadi rumah sakit kebangaan warga Kota Medan.
Apalagi papar Wali Kota, RSUD Dr Pirngadi telah ditunjuk menjadi rumah sakit yang akan digunakan tempat menggelar kegiatan bakti sosial gawean Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia. Adapun bakti sosial yang dilaksanakan berupa operasi hernia massal bagi masyarakat, terutama warga kurang mampu.
“Kita ingin memastikan sarana dan prasana yang dimiliki RSUD Dr Pirngadi, termasuk pelayanan kesehatan yang diberikan benar-benar baik sehingga memuaskan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Di samping itu kita juga ingin memastikan RSUD Dr Pirngadi siap untuk melaksanakan bakti sosial berupa operasi hernia massal,” kata Wali Kota.
Dalam peninjauan tersebut, Wali Kota yang turut didampingi Kepala Inspektorat Kota Medan Ikhwan Habibi Daulay, Kadis Kesehatan Edwin Effendi serta sejumlah jajaran RSUD Dr Pirngadi meninjau ruang operasi yang nantinya akan digunakan untuk tempat bakti sosial, termasuk peralatan medis yang tersedia di dalamnya.
Setelah itu dilanjutkan dengan pengecekan ruang pra operasi, sebab ruang ini termasuk vital karena mendukung suksesnya proses operasi. Di ruang tersebut, Wali Kota sempat marah, sebab satu dari empat tempat tidur pasien yang dimiliki kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, penyanggah kiri dan kanan tempat tidur rusak sehingga tidak dapat difungiskan.
Yang membuat Wali Kota semakin marah lagi, sprei keempat tempat tidur dalam ruang operasi terlihat lusuh, kotor dan bau seakan lama tidak diganti. “Kenapa sprei tempat tidur ini lusuh dan kotor. Apa gak pernah diganti? Saya minta seprei ini diganti, termasuk tempat tidur yang rusak,” tegur Wali Kota dengan nada tinggi kepada penangung jawab kamar operasi.
Begitu juga saat meninjau sejumlah ruangan di lantai 4, 5 dan 6, Eldin mendapati suasana sangat gerah dan pengap karena alat pendingin ruangan (AC) tidak berfungsi dengan baik. “Saya minta mesin pendingin ruangan juga diperbaiki sehingga pasien maupun keluarga yang datang membesuk merasa tenang dan nyaman,” pintanya.
Di samping itu, lanjutnya, keberadaan mesin pendingin ruangan sangat vital. Sebab, sebuah rumah sakit sudah pasti terdapat banyak bakteri dan virus. Oleh karenanya sebagai salah satu pencegahan untuk meminimalisir penyebaran bakteri dan virus, dapat dilakukan dengan menaikkan suhu ruangan. (Dik/red)