Medan (pewarta.co) – Ratusan mahasiswa tergabung dalam Mahasiswa Aliansi Anti Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menggelar aksi penolakan konten pronografi di depan Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Jum’at (29/3/2019) sore.
Aksi tersebut, disertai dengan salat ashar berjamaah. Massa menuntut Rektor USU, Prof. Runtung Sitepu supaya tegas mengambil sikap setiap oknum mahasiswa membuat dan menyebar luas konten-konten mengandung unsur pronografi dan tidak sesuai dengan moral.
“Kami siap melakukan tatanan mahasiswa moral dan beretika. Kami siap ditengah-tengah masyarakat untuk melakukan tatanan sosial lebih baik,” teriak massa mahasiswa dengan menggunakan alat pengeras suara menggunakan toa.
Unjukrasa damai itu, digelar dengan damai merupakan buntut dari tulisan Cerita Pendek (Cerpen) dengan judul ‘ketika semua menolak kehadiran diriku di dekatnya’. Tulisan karya Pimpinan Redaksi (Pimred) Suara USU, Yael Stefani Sinaga dinilai pronografi, vulgar dan melegalkan LBGT.
“Kami menuntut pihak rektorat untuk membina suadara kami (Yael Stefani Sinaga CS) dan menyelesaikan masalah dengan baik,” ucap massa.
Sementara itu, Pimpinan Aksi Mahasiswa Aliansi Anti LBGT, Surya Darma mengatakan aksi ini, menolak keras paham LGBT, dan menuntut rektor USU sebagai pimpinan tertinggi menjaga moral dan etika seluruh civitas USU.
”Menurut kita ini penting disuarakan sebagai upaya perbaikan etika dan moral,” ungkap Surya kepada wartawan di Kampus USU di Medan.
Surya menjelaskan unjukrasa tersebut, bukan hanya terfokus pada cerpen itu. Namun, banyak alasan mereka sampaikan kepada rektor USU. Karena moral ketika mengikuti paham LGBT itu sangat merusak moral dan dari kondisi masyarakat juga bisa merusak.
“Banyak kajian yang mengatakan paham ini memang tidak baik dikembangkan. Apalagi Indonesia punya budaya timur dan paham ini tidak cocok berkembang di Indonesia,” tutur Surya.
Ia menambahkan mereka akan terus menentang segala bentuk konten-konten tidak menjunjung tinggi etika dan moral. Untuk itu, Rektor USU harus mengambil kebijakan tegas dan tepat.
“Tapi orang yang sudah terkena dampak paham ini. Bukan untuk dijauhi tapi kita advokasi dan perbaiki moralnya Kita ini tergabung dalam aliansi mahasiswa USU tolak LGBT,” pungkasnya.
Sementara itu, aksi mereka langsung disambut oleh Rektor USU, Prof. Runtung Sitepu. Semua tuntutan dan aspirasi mahasiswa itu, diterima oleh pihak rektorat USU bersama jajaran. (gusti/red)