Jakarta (pewarta.co) – Kartu Indonesia Satu, atau yang disingkat Kartin1 akhirnya diluncurkan. Peluncuran langsung dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi serta Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
Kartu Kartin1 merupakan kartu terintegrasi yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai layanan. Seperti pembayaran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, NPWP, kartu ATM, e-Money, e-Toll, SIM, dan lainnya.
“Saya rasa pemilihan nama kartin1 sesuai, paling sangat dikenal kartini dengan pernyataan habis gelap terbitnya terang,” ungkap Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Dalam acara ini juga dilakukan demonstrasi aktivasi platform Kartin1 yang telah memiliki fitur pengamanan digital certificate dengan terlebih dahulu melakukan validasi data biometrik dari e-KTP, dan pemasukan informasi perpajakan ke dalam produk kartu perbankan.
Sebagai fitur pengamanan tambahan, dilakukan perekaman sidik jari dan pembuatan Personal Identification Number (PIN). Penggunaan kartu yang telah ditanamkan platform Kartin1 dapat dilakukan menggunakan reader, yang dilekatkan pada EDC (Electronic Data Capture) maupun NFC (Near Field Communication).
Prototyping Platform Kartin1 ini merupakan suatu showcase bahwa platform tersebut terbukti dapat diintegrasikan dengan kartu elektronik lainnya. Namun mengenai perkembangan ke depan mengenai lingkup penerapan platform Kartin1 ke jenis kartu ataupun identitas tertentu masih menunggu infrastruktur legal yang berlaku.
Ditjen Pajak akan melakukan koordinasi bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan instansi pemerintah lain yang berminat untuk bersama-sama melakukan kajian terkait integrasi data identitas baik perbankan maupun non-perbankan, seperti data kependudukan, NPWP, nomor keanggotaan BPJS. (red/dtc)