Papua (Pewarta.co)-Dokter Satgas Pamtas Yonif Batalyon Infanteri 713/ST Gorontalo, dr Aldwin menyapa warga Papua lewat siaran di Radio Republik Indonesia (RRI).
Pada kesempat tersebut, dokter yang telah menjadi seorang prajurit TNI yaitu prajurit TNI AD itu menceritakan kisahnya.
Dikatakannya, sebelum menjadi seorang prajurit TNI tentunya banyak hal yang harus ditempuh antara lain tes yang harus dijalani karena memang tidak mudah untuk menjadi seorang prajurit TNI.
Setelah dinyatakan lulus menjadi seorang prajurit dan menempuh pendidikan, saat ini Dr Aldwin diberikan kepercayaan oleh negara untuk melaksanakan tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG bergabung dengan Batalyon Infanteri 713/Satya Tama Gorontalo.
Dalam siarannya, Rabu, (16/10/2019) dokter menyampaikan apa yang menjadi tugas pokok Dokter Satgas, apa kendala yang dihadapi dan solusinya serta kesan dan pesan sebagai dokter Satgas.
Dokter juga menambahkan bahwa kesehatan fisik dalam penugasan itu cukup penting kenapa secara logika saja kalau prajurit sehat maka dia akan bisa melaksanakan tugas dengan maksimal namun ketika sakit pasti dalam bertugas tidak akan maksimal.
“Papua tempat kami bertugas saat ini penyakit yang sering menimpa prajurit adalah malaria disamping penyakit-penyakit kecil lainnya namun malarialah penyakit yang paling banyak menyerang prajurit,” katanya.
Ketika prajurit itu sakit maka tindakan medis harus segera dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
”Satgas juga berterimakasih kepada RRI Papua yang memfasilitasi sehingga berlangsungya siaran TNI menyapa ini,” pungkasnya. (ril)