Sulawesi Utara (pewarta.co) – Persekutuan Kaum Pria GMIM Manado (Gereja Masehi Injili di Minahasa) pimpinan Pendeta Thomas dan Pendeta Filemon melaksanakan sharing pengalaman iman ke personel Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif 713/ST. Jumat (25/10/2019), di ikuti lebih kurang 24 orang.
Kedatangan Perseketuan Kaum Pria GMIM ini ke Papua dalam rangka sharing pelayanan dan study banding antar gereja, antar gereja dengan instansi pemerintah baik itu TNI dan Polri, terlebih TNI dan Polri yang bertugas di Perbatasan RI-PNG.
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) adalah salah satu kelompok Gereja Protestan di Indonesia yang beraliran Calvinisme. GMIM didirikan di Minahasa Sulawesi Utara pada tahun 1934 setelah dipisahkan dari gereja induknya, indische Kerk (yang sekarang menjadi Gereja Protestan di Indonesia /GPI) dan pada tanggal 30 September 1934 GMIM dinyatakan sebagai Gereja mandiri.
Turut hadir dalam acara ini Letkol Inf Dony Gredinand,S.H., M.Tr.Han.M.I.Pol (Dansatgas Yonif 713/ST ), Ketua FKUB Manado (Bapak Renata), Pendeta Thomas (FKUB Manado), Pendeta Filemon (FKUB Manado), Letda Arm J. Siallagan.S.Th ( Pabintal Satgas Yonif 713/ST ), Para Pa Staf Satgas Yonif 713/ST dan anggota rombongan 40 orang.
Rombongan datang ke Kotis dan langsung di sambut oleh Dansatgas Letkol Inf Dony Gredinand, S.H., M.Tr.Han., M.I.Pol dengan beberapa perwira staf Pos Kotis lainnya.
Di Pos Kotis rombongan melaksanakan silahturahmi saling bertukar pikiran, bertukar pengalaman iman dan foto bersama setelah selesai selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju perbatasan RI-PNG.
Pendeta Thomas mengungkapkan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sharing pengalaman iman dan membangun kerjasama pelayanan gereja dari anggota Kaum Pria Sinode GMIM Manado dengan GKI di Tanah Papua dan instansi pemerintah termasuk TNI dan Polri yang bertugas di perbatasan RI-PNG.
Shering pelayanan ini dilaksanakan untuk menciptakan masyarakat yang damai, yang bertumbuh dalam iman, gereja yang maju, yang aman baik itu di Manado maupun di Papua serta daerah-daerah lainnya dan juga untuk mempererat ikatan siratuhrami antar sesama umat beragama, umat beragama dengan aparat pemerintah termasuk TNI dan Polri yang bertugas di Perbatasan. (red)