Medan (pewarta.co) – Keluarga merupakan unit terkecil dalam tatanan kelompok masyarakat. Jika setiap keluarga memiliki ketahanan yang baik, maka semakin baik pula tatanan masyarakat yang dibentuk. Salah satu ancaman yang dinilai dapat melemahkan ketahanan keluarga saat ini adalah penggunaan gawai secara berlebihan. Untuk itu, para orang tua diminta peka dan waspada terhadap penggunaan gawai di tengah keluarga, khususnya bagi anak.
Peringatan ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina saat menjadi salah satu pembicara dalam seminar bertajuk “Meningkatkan Ketahanan Keluarga dalam Mengatasi Pengaruh Gadget dan Media Sosial Bagi Masyarakat Marginal”, di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Senin (9/12).
“Khususnya anak-anak kita yang masih sulit membedakan mana yang benar, mana yang salah. Kita awasi saat mereka menggunakan gawai dan media sosial, karena banyak sumber kejahatan lain berasal dari gawai. Peredaran narkoba banyak, penculikan dan perdagangan anak, pornografi, terorisme, dan lainnya,” ujar Sabrina.
Tidak hanya anak, kata Sabrina, orang tua pun sering kali lalai saat menggunakan gawai dan media sosial. Menghabiskan waktu dengan gawai dan lupa kewajiban mengurus anak dan komunikasi berkurang. “Hal ini lah nanti yang melemahkan ketahanan keluarga, karena komunikasi melemah dan mudah muncul kesalahpahaman. Makanya sangat penting mengontrol penggunaan gawai,” tuturnya, yang dalam kesempatan tersebut membawakan topik tentang ‘Membangun Ketahanan Keluarga dari Paham Radikalisme Gadget dan Media Sosial’.
Namun demikian, bukan berarti setiap keluarga harus menjauhi dan tidak menggunakan gawai. Menurut Sabrina, kecanggihan teknologi harus tetap diikuti. Hanya saja, diperlukan batasan-batasan yang tegas dibentuk dan dimulai dari lingkungan keluarga. Faktor-faktor penguat ketahanan keluarga seperti ajaran agama, kata Sabrina, harus senantiasa digaungkan dalam keluarga.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumut Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah membuka seminar dan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut terselenggara sebagai salah satu rangkaian Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 Provinsi Sumut.
“Bisa dibilang Ibu sangat berperan dan benteng utama dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Menghabiskan banyak waktu dengan anak, Ibu harus mampu membentengi diri dan anak dari kecanduan gawai. Sehingga keluarga terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk yang saat ini beredar melalui gawai dan media sosial,” katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumut Nurlela yang juga hadir membenarkan bahwa permasalahan gawai dan media sosial saat ini memang banyak mengkhawatirkan para orang tua. Namun sebaliknya, jika dimanfaatkan dengan benar, gawai, media sosial, dan internet juga banyak memberi manfaat. “Melalui seminar ini mudah-mudahan, memberi wawasan. Sehingga lebih banyak manfaat yang bisa diambil dari kecanggihan teknologi,” ujarnya.
Adapun pembicara lainnya yang mengisi seminar yakni Ketua Pengurus Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sumut Bambang Heru Wijaksono membawakan topik ‘Membangun Strategi Penggunaan Gadget dan Medsos Untuk Ketahanan Keluarga’. Pembicara berikutnya Sekretaris Komisi Infokom MUI Kota Medan Rahmat Hidayat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut ibu-ibu dari unsur Forkopimda Sumut, mewakili Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Sumut, mewakili Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Medan, para kepala lingkungan dari 10 kecamatan di Kota Medan, anggota PKK Sumut dan ASN Pemprov Sumut. (red)