Medan (Pewarta.co)-Arcandra Tahar resmi ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Penetapan itu dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium PGN, Selasa (21/01/2020).
Arcandra Tahar yang menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM di periode sebelumnya, menggantikan Komisaris Utama PGN yang lama, IGN Wiraatmaja Puja.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menyebutkan RUPSLB itu digelar sesuai dengan arahan dari Kementrian BUMN dan lainnya.
“Sesuai dengan arahan Kementerian BUMN dan pengumuman ke Bursa Efek Indonesia, Pemegang Saham, dan media massa, kami menggelar RUPSLB untuk pergantian Komisaris Utama. Semuanya berjalan lancar. Para pemegang saham yang berwenang, menyetujui keputusan yang telah tetapkan,” jelas Rachmat Hutama dalam keterangan tertulis diterima pewarta.co, Selasa (21/1/2020).
Rachmat menuturkan, keputusan pergantian Komisaris Utama ini merupakan keputusan mutlak pemegang saham. Selain itu, keputusan berdasarkan hasil pemungutan suara sebanyak 19.250.099.261 lembar saham.
“Bergabungnya Pak Arcandra Tahar di PGN, diharapkan dapat memperkokoh kinerja dewan komisaris, direksi, dan manajemen PGN,” kata Rachmat.
Berikut susunan Komisaris dan Direksi PGN yang baru: Komisaris Utama Arcandra Tahar; Komisaris Luky Alfirman dan Mas’ud Khamid; Komisaris Independen Paiman Rahardjo, Christian H. Siboro, dan Kiswodarmawan.
Sedangkan susunan direksi yakni Direktur Utama Gigih Prakoso, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Syahrial Mukhtar, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Redy Ferryanto, Direktur Komersial Dilo Seno Widagdo, Direktur Keuangan Arie Nobielta Kaban, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Desima E. Siahaan.
Pada kesempatan itu disampaikan, hingga akhir 2019, PGN telah menyalurkan gas bumi kurang lebih 3000 BBTUD.
Penyaluran itu untuk melayani lebih dari 359.000 pelanggan, dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi lebih dari 10.500 km. Termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.
PGN pun merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan di tahun 2020. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif.
Hal ini dalam rangka memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat dan berperan dalam mengurangi defisit neraca migas.
Target pengembangan infrastruktur gas untuk 2020 akan difokuskan untuk Pembangunan terminal LNG dengan kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD di Teluk Lamong.
“Hal itu agar bisa menjangkau wilayah baru di Jawa Timur, penyelesaian transmisi Gresik – Semarang dan pengembangan infrastruktur distribusi di Sumatera Jawa. Pengembangan Jargas rumah tangga di 49 wilayah Kota/ Kabupaten, serta gasifikasi kilang minyak terutama Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan,” ungkap Rachmat.
Di tahun 2020, pembangunan jargas menggunakan anggaran APBN akan dibangun sebanyak 266.070 SR. Selain itu, PGN juga mengembangkan Jargas Kita Mandiri dengan target 50.000 SR di 16 wilayah Kota/ Kabupaten.
“2020 merupakan tahun yang cukup potensial. Sehubungan dengan program pemerintah untuk menekan defisit neraca migas dan perdagangan, diharapkan pemanfaatan gas bumi akan meningkat di seluruh sektor termasuk secara kinerja keuangan. Di sisi lain, kenaikan beban tetap dijaga dengan efisien,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur Utama Gigih Prakoso menyebutkan PGN akan mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan harapan dapat lebih meningkatkan volume gas.
Karena itu, kata Gigih PGN juga mengarahkan untuk meningkatkan efisiensi pada seluruh program kerja PGN.
Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder diperlukan untuk mencapat target-target ini.
Selama ini, katanya PGN juga melaksanakan mandat pemerintah untuk membangun infrastruktur jargas rumah tangga. (gusti)