Jakarta (pewarta.co) – Presiden RI menginginkan pendidikan bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara merata. Mulai dari Sabang hingga Marauke. Mulai dari Pulau Miangas hingga Papua.
“Rakyat di Aceh harus bisa merasakan pelayanan pendidikan sama baiknya dengan apa yang dirasakan oleh saudara-saudaranya yang lain di seluruh pelosok negeri,” tutur Jokowi dalam pidatonya pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Rabu (16/8/2017).
Bukan hanya pelayanan pendidikan saja yang akan digenjot Jokowi demi pemerataan di Indonesia, melainkan masyarakat di berbagai wilayah pedalaman juga harus menerima pelayanan kesehatan, pelayanan sanitasi dan air bersih maupun pelayanan transportasi yang sama layaknya seperti di perkotaan.
“Kita ingin rakyat di perbatasan Papua, bisa memiliki rasa bangga pada Tanah Airnya,” ungkapnya. Pasalnya, kata Jokowi, kawasan perbatasan di Indonesia kini telah dibangun menjadi beranda Republik Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Jokowi juga ingin agar masyarakat di Pulau Miangas, yakni pulau terluar di Indonesia tersebut bisa merasakan
kehadiran Indonesia melalui program kartu yang terbit di era Jokowi.
“Kita ingin rakyat Pulau Miangas bisa merasakan kehadiran Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Program Kartu Indonesia Sehat,
Program Kartu Indonesia Pintar, dan Program Pemberian Makanan Tambahan untuk balita dan ibu hamil,” papar Jokowi.
Sebab, kata Jokowi, Indonesia saat ini bukan hanya membutuhkan pembangunan ideologi dan politik saja. “Kita tidak boleh melupakan
pembangunan sosial dan kebudayaan,” imbuhnya. Bagian dari pembangunan sosial dan kebudayaan yang dimaksud Jokowi tersebut salah satunya adalah pendidikan.
Di sidang tahunan MPR tersebut, Jokowi juga menekankan betapa pentingnya mendidik generasi bangsa menjadi pemuda yang cinta Tanah
Air dan berkarakter.
“Kita harus mendidik anak-anak kita menjadi generasi pelanjut sejarah yang cinta pada Tanah Airnya, memiliki etika, budi pekerti dan sopan
santun, mempunyai karakter yang kuat dan tangguh,” tegasnya. (red)
