Tapsel (Pewarta.co) – Harimau yang diduga memangsa 5 ekor sapi di Dusun Sipincur Desa Perkebunan Hapesong Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan diduga saat ini masih berkeliaran dilokasi.
Mendapat informasi dari masyarakat tentang kejadian tersebut Tim BKSDA memasang Kamera trap (Perangkap) dan berhasil menangkap gambar (visual) seekor harimau jantan dan diperkirakan masih remaja yang diduga pemangsa lima ekor sapi tersebut.
Tim BKSDA pada Sabtu (30/11/2019) sudah sempat membawa dua alat perangkap jebak untuk menangkap hewan buas tersebut namun akhirnya gagal karena pihak Direktur Alam Liar Sumatera selaku pendiri Sumatran Tiger Rangers Haray Sam Munthe di lokasi kurang setuju. Alasan dia (Haray) perangkap jebak bukan solusi seperti pendapat tim BKSDA wilayah III Padangsidimpuan Gunawan.
Haray mengatakan perangkap jebak untuk harimau yang sehat dan liar tidak boleh dipasang, sebab melanggar SOP terkecuali hewan buas itu terluka atau sakit. “Kita tadi bersama-sama tim juga menyaksikan video harimau itu sehat-sehat saja tidak terluka,” katanya.
Dikatakana pemasangan Trap tersebut akan semakin berbahaya karena bila anaknya saja yang terperangkap induknya akan marah dan akan dapat mengancam keselamatan warga sekitar.
“Lagian lokasi penemuan jejak tapak harimau itu dekat dengan hutan dan jauh dari permukiman warga jadi hal yang biasalah ketika harimau remaja dalam proses pendewasaan memangsa ternak toh juga beberapa waktu ke depan harimau remaja kalau sudah berusia satu tahun delapan bulan sampai dua tahun sudah memisahkan diri dari induknya, hanya saja terus dipantau,” ujarnya.
“Dari perkirakan mereka, harimau itu masih tergolong remaja setelah hasil identifikasi kita menemukan tumit harimau itu berukuran 7,5 centimeter dan setelah melihat dari surai masih remaja dan dalam video jelas berjenis kelamin jantan,” terangnya.
Namun, Kapolsek Batang Toru AKP Daulat MZ Harahap yang ikut turun bersama tim ke lokasi mengatakan alat perangkap untuk menangkap harimau sumatera tersebut sudah sempat diuji coba dilokasi.
“Namun akhirnya satu dari dua perangkap masih dilokasi satunya lagi diamankan di daerah Perkebunan Hapesong bersama dua ekor kambing yang semula akan dibuat sebagai umpan,” katanya.
Warga yang tak mau dimediakan namanya setuju untuk dipasang Perangkap agar Harimau itu bisa ditangkap karena sudah meresahkan warga.
“Kan bila tertangkap bisa diserahkan ke kebun binatang atau dilepas dihutan yang jauh dari pemukuiman.Jangan sempat terjadi seperti kejadian beberapa bulan silam adanya manusia yang di terkam harimau di wilayah Kabupaten Palas,” ujarnya berharap
Berbagai pihak yang turun kelokasi bersama tim BKSDA selain Kapolsek Batang Toru AKP D MZ Harahap, Danramil 01 Batang Toru Kapten CZI Pahlawan Nasution, Tim BKSDA dari wlayah V Sipirok Muda Hutabarat, pihak PTPN III Kebun Hapesong Askep PTPN III Yunus Ginting, pemerhati satwa Sumatran Tiger Rangers Haray Sam Munthe, LPPLH Tapanuli Selatan Alpin Lubis. (Rts/red)