Medan (Pewarta.co)-Peserta Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XVII 2018 asal Sulawesi Selatan, mengaku kecewa karena dua kali lupa hapalan.
Peserta asal Provinis Sulawesi Selatan yang dimaksud ialah Azizah Lutfiah Syam.
Ia dua kali lupa atas hafalannya saat menyambungkan ayat yang dibacakan dewan hakim.
Azizah sendiri membacakan Surat Al-Baqarah dalam cabang 5 juz dan tilawah kategori putri, di venue Lapangan Istana Maimun Medan, Selasa (9/10/2018).
Saat bersenandung Surat Al-Baqarah mulai ayat 1 sampai dengan 5, dia sebenarnya tampil apik dan mulus.
Hanya saja, dia tersandung waktu menyambungkan ayat pada juz 4 dan juz 5, yang sebelumnya dibacakan dewan hakim.
“Kecewa sih, karena tidak maksimal. Tadi ada kesalahan di hafalan. Ada dua yang kelupaan tadi. Di juz 4 dan juz 5. Saya membawakan Surat Al-Baqarah dari ayat 1 sampai 5. Enggak tau kenapa tiba-tiba bisa lupa. Padahal di pikiran sudah ingat, tapi waktu mengucapkan jadi lupa,” ungkapnya kepada wartawan seusai tampil.
Didampingi pelatihnya saat itu, H Misbahuddin, Azizah mengaku terkena demam panggung.
Padahal diakuinya kalau sudah sejak Tahun 2009 ikut dalam rombongan Provinsi Sulsel untuk kategori 5 juz dan tilawah.
“Mungkin demam panggung dan grogi juga. Padahal sudah sering ikut MTQN dari 2009,” ungkapnya.
Sebenarnya, wanita kelahiran 11 Mei 1999 ini menjadi juara satu pada cabang 5 juz dan tilawah untuk tingkat provinsi yang lalu.
Dengan demikian Azizah berhak mewakili Sulsel untuk cabang atau golongan tersebut dalam MTQN XXVII di Sumatera Utara kali ini.
“Semoga ada keajaiban, dan saya tetap berdoa biar bisa masuk final,” katanya sembari tersenyum penuh harap.
Kesalahan Azizah di mata pelatihnya, Misbahuddin, sebenarnya tidak begitu fatal. Menurut dia, anak asuhnya itu sudah tampil maksimal dan mengerahkan kemampuan terbaik.
“Dari segi hafalan juga sudah lengkap. Hanya saja karena namanya ini lomba, pasti merasa ada yang lebih bagus sehingga membuat dia menjadi beban. Namun yang jelas setelah saya mendengarkan waktu dia membaca, saya katakan Insya Allah ada yang lebih fatal hafalan dari peserta lain,” katanya.
Optimis Masuk Final
Salah satu keuntungan Azizah tadi, sambung Misbahuddin, walaupun ada sedikit kesalahan tapi dia sempat membenarkan sendiri.
Yang fatal itu menurutnya kalau di saat terjadi kesalahan, peserta dituntun membacakan ayat oleh dewan hakim.
“Namun saya optimis ananda kami ini dapat masuk babak final nantinya,” imbuhnya.
Target secara umum kafilah Sulsel ingin masuk enam besar, sementara untuk cabang 1 dan tekhusus 5 juz dan tilawah, bisa mendapat juara dua.
“Berdasarkan nilai-nilai yang kita lihat sampai sejauh ini, kan masih fluktuasi ya. Artinya itu disebabkan masih banyak peserta yang belum tampil. Insya Allah di cabang ini kita bisa berada di posisi dua besar,” pungkasnya. (Chl)