Medan (pewarta.co) – Pengamat kepolisian Agus Yohanes mengatakan, penunjukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Pol Ari Dono Sukmanto karena segera memasuki masa pensiun, dinilai sudah tepat.
“Keputusan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mempromosikan Irjen Gatot menjadi Wakapolri ini, sesuai surat telegram Nomor: ST/3330/XII/KEP/2019, patut diapresiasi,” ujar Agus Yohanes melalui siaran persnya yang diterima, Sabtu (21/12/2019).
Mantan anggota KontraS ini mengatakan, kehadiran Gatot sebagai Wakapolri akan membawa warna baru dalam membantu kinerja Kapolri untuk meningkatkan serta memperbaiki kinerja dan profesionalisme Polri di masa mendatang.
“Gatot merupakan seorang jenderal yang revolusioner. Dia merupakan salah satu konseptor handal di Polri. Integritasnya sudah tidak diragukan. Citra Polri yang dinilai sudah baik semakin positif ke depannya,” kata Agus Yohanes.
Aktivis anti kekerasan ini mengungkapkan, tidak sedikit keberhasilan yang diukir Gatot selama bertugas di Polri. Bahkan, Kapolri Idham Azis memuji kinerjanya karena berhasil meluncurkan layanan aplikasi baru seperti E-Drives, Bodycam, Aplikasi Satpam Mantap, dan Aplikasi Help Renakta.
Selain itu, prestasi lain Gatot karena berhasil menciptakan situasi keamanan dan keteriban masyarakat di Ibu Kota, mulai dari masa kampanye pemilu legislatif (Pileg), pemilihan presiden (Pilpres), bahkan sampai dengan pelantikan presiden. Dimana, DKI merupakan barometer keamanan di Indonesia.
“Promosi terhadap Gatot ini tentunya sudah melalui mekanisme. Jenderal bintang dua yang sebentar lagi akan menjadi jenderal bintang tiga (Komjen) ini, akan meringankan kinerja Kapolri yang mengawal program Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Menurutnya, Gatot merupakan Polri yang dikenal tegas. Kehadirannya mendampingi Kapolri akan membawa malapetaka bagi oknum Polri yang melakukan penyimpangan dalam pelaksanaan tugas, apalagi jika melakukan pelanggaran tindak pidana.
“Sepengetahuan saya, Gatot meski terlihat tenang dalam bertugas namun tidak memberikan toleransi bagi anggota yang melakukan penyimpangan. Dia juga pemimpin Polri yang tidak mengenal kompromi dengan pengusaha hitam maupun segala bentuk kejahatan,” sebutnya. (Red)