Medan (pewarta.co) – Kesibukan terlihat di tempat relokasi pedagang Pasar Timah Jalan Emas Medan, Selasa, 24 September 2019. Hari itu sebenarnya tenggat waktu yang diberikan PD Pasar Kota Medan kepada para pedagang untuk pindah ke tempat yang telah disediakan.
Memang sebagian besar pedagang belum pindah. Mereka terlihat sibuk mempersiapkan lokasi penampungan sementara yang telah disiapkan oleh PD Pasar Medan. Umumnya para pedagang membuat sendiri meja dagangan, karena di tempat penampungan sementara kondisinya berbeda dengan kios mereka selama ini.
Seperti yang dilakukan Amin. Pedagang bumbu ini mengaku harus membuat sendiri meja dagangan dan pintu kios penampungan sementara miliknya. “Meja yang lama tidak bisa dipakai lagi bang, karena tidak muat di kios penampungan sementara ini. Jadi saya terpaksa membuat meja dan pintu agar nyaman di kios penampungan ini,” ujarnya.
Amin mengaku, tidak keberatan harus direlokasi ke tempat penampungan sementara ini, karena sudah ada jaminan dari PD Pasar akan mendapat tempat di pasar yang akan dibangun. “Kalau memang untuk kebaikan kami para pedagang, tidak ada alasan saya menolak untuk direlokasi. Soalnya PD Pasar sudah menjamin para pedagang di Pasar Timah selama ini, termasuk saya dipastikan akan mendapatkan kembali kios setelah revitalisasi,” ujar Amin.
Selama ini, diakui Amin, mereka tidak pernah mendapat jaminan apakah akan mendapatkan kios pasar direvitalisasi. Kalau ada cuma hanya sebatas janji secara lisan.
“Tapi sekarang kami lega, karena PD Pasar sudah menjamin kami melalui surat perjanjian yang ditandatangani oleh kuasa hukum pedagang. Tidak hanya itu, PD Pasar juga menjamin setelah pasar dibangun, tidak akan digusur lagi, karena pasar dibangun di atas lahan milik Pemko Medan. Selama ini kami khawatir pasar yang baru nanti dibangun di lahan milik PT KAI, sehingga sewaktu-waktu akan digusur,” ujar Amin.
Beberapa pedagang lainnya juga mengakui, hal itu. Kalaupun mereka belum memasuki tempat penampungan sementara yang disediakan, lebih karena masalah teknis. “Inilah bang, kami harus menyesuaikan dulu kios penampungan sementara ini dengan dagangan kami. Kan nggak mungkin begitu masuk, kondisi kios kami kacau balau. Paling tidak kondisinya tidak jauh beda dengan lapak kami yang lama,” kata Sulastri, pedagang bunga.
Wanita yang sudah 25 tahun berdagang di Pasar Timah ini sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Dirut PD Pasar, Rusdi Sinuraya. “Luar biasa pak dirut ini. Baru sekali inilah saya rasa pedagang tidak keberatan direlokasi dan tanpa ribut-ribut. Soalnya kami semua pedagang di sini sudah dijamin akan mendapatkan kios di pasar yang baru nanti. Tidak ada lagi kekhawatiran kelangsungan usaha kami di Pasar Timah ini. Terima kasihlah untuk pak dirut,” ujar Sulastri.
Menanggapi kondisi tersebut, Dirut PD Pasar Medan, Rusdi Sinuraya mengapresiasi pedagang yang tidak lagi mempermasalahkan relokasi ke tempat penampungan sementara. Rusdi mengaku maklum dengan alasan pedagang. Terlebih sejak awal, ujar Rusdi, pihaknya selalu mengedepankan kepentingan pedagang, sehingga cara yang diambil untuk melakukan relokasi mengacu kepada cara-cara yang persuasif.
“Kita maklum dengan kondisi pedagang. Intinya kita ingin mencari win-win solution dalam merelokasi pedagang. Saya yakin dalam seminggu ini, semua pedagang sudah pindah ke tempat penampungan sementara,” ujarnya.
Terkait kekhawatiran pedagang soal keamanan dagangannya saat ditinggal malam hari, Rusdi mengaku, sudah menyiapkan langkah antisipasi. “Kita akan bekerjasama dengan Satpol PP Kota Medan untuk menjamin keamanan dagangan mereka pada malam hari,” tegas Rusdi. (Ded/rel)