Nias (pewarta.co) – Untuk pertama kalinya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof HM Tito Karnavian PhD melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara.
Dalam kunjungannya tersebut Mendagri membangkitkan semangat optimisme kepada masyarakat Nias dalam mengembangkan potensi wilayahnya untuk menunjang pembangunan.
Setibanya di Bandara Binaka, Nias pada Senin (9/12/2019), Mendagri langsung disambut Forkopimda dan tokoh masyarakat se-Pulau Nias.
Mendagri juga mencontohkan beberapa negara di dunia yang berhasil mencapai kesejahteraan bagi masyarakatnya di tengah keterbatasan sumber daya.
“Memang ada suara pesimistis tadi, kami daerah tertinggal. Saya sedih dengarnya, jujur, karena pengalaman saya mohon maaf, saya sekolah di beberapa negara, itu yang terlebih banyak lagi, tapi bisa merubah negaranya menjadi sangat maju, contohnya Hongkong, Singapura, Uni Emirat Arab (UAE), dan masih banyak lagi,” kata Mendagri.
Menurutnya, jika dibandingkan antara sumber daya beberapa negara dengan Nias, Nias jauh memiliki sumber daya yang unggul. Oleh karenanya, bukan suatu hal yang mustahil bagi Nias untuk mengembangkan seluruh potensinya dalam mencapai kesejahteraan bagi masyarakatnya.
“Contoh lainnya di Singapura, saya cukup lama sekolah di Singapura, sekitar lima tahun. Dibandingkan Nias, tak ada apa-apanya, cuma pulau kecil dengan jumlah penduduk yang sedikit, sekitar lima juta penduduk, tidak mempunyai sumber daya alam di sana. Tak ada perikanan maupun kelautan, pantainya pun dari pasir Batam. Di mana kuncinya? Lagi-lagi SDM jadi kuncinya,” ujarnya.
Ditambahkannya, Nias juga dapat berkaca pada Maldives atau Maladewa yang terletak di sebelah Selatan-Barat Daya India, sekitar 700 KM sebelah barat daya Sri Lanka. Di tengah keterbatasan sumber daya, Maldives mampu menarik investor untuk berinvestasi di sana.
“Contoh lainnya Maldives, pulaunya tidak sebanyak Nias, tidak ada bukit apapun, tapi mampu memanggil dan mengundang investor semua datang. Berbagai macam resort dan kemudian lapangan kerja menjadi terbuka. Nah ini, sebetulnya tidak perlu anti dengan investor asing, mau dari Cina, Amerika atau negara manapun ambil saja, sepanjang dia bisa membuka lapangan kerja, bisa menguntungkan kita, dan tidak mengambil kedaulatan negara kita. Ambil saja, contoh lainnya di Uni Emirat Arab. Mereka bisa mengembangkan gurun menjadi lautan hijau, infrastruktur dan gedung-gedung tinggi, kuncinya juga ada di investasi,” tukasnya.
Dengan perbandingan tersebut, Mendagri berharap Nias kian berkembang dengan memanfaatkan SDM maupuan SDA yang kian melimpah. SDM yang kompak menjadi salah satu kunci yang tak dapat dipisahkan untuk membangun Nias.
“Bagaimana agar pembangunan di Nias dapat dijalankan dengan cara swadaya dan swakarsa, kenapa tidak? Karena saya lihat potensi SDM nya, pintar-pintar, tokohnya cerdas-cerdas. Persoalannya bagaimana kita memanfaatkan potensi itu, SDM ini betul-betul harus dijaga kekompakannya,” jelasnya.
Selain unsur SDM, keamanan menjadi aspek penting yang perlu dijaga agar pembangunan di Nias menjadi efektif dan tepat sasaran untuk mensejahterakan masyarakatnya.
“Keamanan bukan segala-galanya, tapi segala-galanya tidak akan berarti apa-apa kalau situasi tidak aman. Keamanan ini menjadi modal penting. Pilkada silahkan tapi jangan sampai ada konflik, karena kita memberikan ketakutan pada investor yang mau datang. Situasi keamanan ini harus dijaga, dan ini harus ada kekompakkan dari semua pihak, Pemerintah, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat. Jaga betul harmoni yang ada,” pesan Mendagri.
Ia juga menitipkan agar anak-anak yang akan menjadi potensi dalam demografi mendapatkan perhatian khsusus dari Pemerintah setempat, utamanya untuk diberikan pendidikan formal maupun keterampilan. Tak hanya itu, potensi SDM juga perlu ditunjang dengan memperhatikan segala aspek kesehatan yang dapat mempengaruhi pembentukan SDM yang unggul. (Dedi/rel)