Sudan Selatan (Pewarta.co) – Sejak tahun 1957, Indonesia telah mengirimkan pasukan perdamaiannya ke berbagai belahan dunia. Sejatinya, tidak hanya kontingen/pasukan perdamaian yang dikenal oleh masyarakat sebagai Kontingen Garuda (Konga) saja yang dikirim ke daerah misi perdamaian dunia.
Indonesia, khususnya TNI, juga mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk bertugas sebagai “Individual Peacekeeper” atau yang dikenal sebagai Military Observer dan Military Staff.
Salah satunya yaitu Mayor Kav Prima Wahyudi. Sebelum mengemban tugas negara, Mayor Prima adalah Danramil 16/Tanjung Morawa, Kodim 0201/BS Medan, Kodam I/Bukit Barisan.
Di Sudan Selatan, Mayor Prima bertugas sebagai Military Observer di UNMISS (United Nations In South Sudan).
Lulusan Akademi Militer tahun 2006 ini menjabat sebagai Milobs CES (Central Equatorial Sector) di Juba, South Sudan, Afrika. Jabatan ini diembannya semenjak bulan Agustus 2019.
Kegiatan Mayor Prima sebagai Milobs antara lain melaksanakan Long Duration Patrol (LDP) bersama dengan 32 prajurit yang tergabung dalam Force Protection dari Ethiopia Battalion (ETHBATT).
Kegiatan LDP yang dilaksanakan menempuh jarak sampai dengan 500 kilometer, dan dilakukan selama kurun waktu 6 hari (2-7 Desember 2019).
Tujuan dari patroli LDP itu tak lain untuk menciptakan suasana aman di wilayah yang dilalui, dan memperlihatkan kehadiran pasukan UNMISS serta memberikan perlindungan kepaada warga sipil (Protection of Civilian (Poc) di South Sudan.
Berbeda dengan kontingen atau pasukan, di dalam bertugas, para Military Observer tidak di perbolehkan membawa senjata.
Oleh karena itu, Milobs harus mampu dengan baik beradaptasi dan berkomunikasi dengan warga yang ditemui, dan ketika patroli harus dikawal oleh kontingen/pasukan perdamaian, terutama ketika memasuki atau melewati daerah daerah berbahaya. (AVID)