Medan (pewarta.co) – Kapolri, Jenderal Polisi Prof H Muhammad Tito Karnavian PhD bersama dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP menghadiri acara Ngaji Kebangsaan di Pondok Pesantren (Pimped) Nurul Jadid Probolinggo, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja Kapolri dan Panglima TNI di Provinsi Jawa Timur, Selasa (2/4/2019).
Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH Moh Juhri Zaini memberikan sambutan pembuka pada acara yang diselenggarakan di Aula Ponpes Nurul Jadid. Beliau menyampaikan terima kasih dan mengungkapkan kebahagiannya atas kesediaan Panglima TNI dan Kapolri yang hadir di tengah-tengah para santri.
“Kegiatan Ngaji Kebangsaan ini bertujuan untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan para kader bangsa dalam membangun Indonesia yang berkeadaban,” tutur KH Moh Juhri Zaini.
Beliau menjelaskan bahwa jumlah santri di Ponpes Nurul Jadid mencapai 15.000 orang. “Santri di pondok pesantren ini mencapai sekitar 15.000 orang, para santri ini merupakan kader-kader bangsa,” sambungnya.
Di akhir sambutannya, KH. Moh. Juhri Zaini memohon pengarahan dan bimbingan dari Panglima TNI dan Kapolri untuk kemajuan Ponpes dan para santri di masa mendatang.
Pada kesempatan yang penuh kebersamaan tersebut, Panglima TNI memberikan orasi kebangsaan yang menggarisbawahi makna penting persatuan dan kesatuan bangsa.
Panglima TNI memaparkan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang persatuan rakyatnya kuat.
“Akuntan dunia, Price Waterhouse Coopers, memprediksi Indonesia pada tahun 2050 akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbaik keempat di dunia. Syaratnya sumber daya alam, sumber daya manusia, dan stabilitas keamanan yang baik,” kata Panglima TNI.
Panglima menguraikan bahwa tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan menjaga stabilitas keamanan.
“Terdapat empat kemampuan diri yang harus terus ditingkatkan oleh para santri, yaitu kemampuan intelektual, emosional, fisik, dan spiritual. Maka tuntutlah ilmu setinggi-tingginya,” ujar Panglima TNI.
Dalam kaitannya dengan stabilitas keamanan, diakhir orasi kebangsaannya, Panglima TNI mengajak seluruh pengurus dan santri yang hadir untuk berperan aktif dalam menangkal penyebaran hoax, serta menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan.
“Jangan biarkan hoax memecah bangsa kita. Mari bersama-sama merawat persatuan dan kesatuan bangsa demi kejayaan NKRI,” pungkas Panglima TNI.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Pengasuh Ponpes Kempek Cirebon KH Mustofa Aqil Siradj, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Cak Sunanto, Kadivhumas Polri Irjen Pol M Iqbal SIK MH serta Dankorbrimob Polri Irjen Pol Drs Ilham Salahudin SH MHum. (Dedi/red)