Papua (pewarta.co) – Prajurit Satgas Yonif 713/Satya Tama Pos Skamto, Pos Kout Km 31 dan Pos Ramil Tami terus menerus melaksanakan kegiatan rutin demi memberikan SDM yang unggul khususnya dibidang belajar keagamaan, mengajar sejak usia dini dan belajar sambil bermain yang dilaksanakan di 3 (Tiga) tempat sekaligus yaitu di Mesjid At-Taqwa Arso 7, TK Paud Kristen Sion terpadu Kampung Yammua Arso 6 Kabupaten Keerom dan di SD Skow Mabo Distrik Muara Tami Provinsi Papua. Rabu (20/11/2019).
Pada hari tersebutpun dibagi tiga kelompok ada yang mengajar mengaji terhadap anak anak Arso VII di Mesjid Al-Taqwa, Memberikan Pengajaran Kepada Anak Anak Paud TK Kampung Yammua Arso 6 dan belajar sambil bermain di SD Skow Mabo.
Materi kegiatan belajar mengaji pun diawali dengan bacaan Basmallah dilanjut pengenalan Huruf Hijaiyah dan Melaksanakan Hafalan Doa sehari hari. Adapun kegiatan pemberi pengajaran kepada Anak Anak paud diantaranya mengenal angka, mengenal hewan, hitungan bilangan matematika dan mewarnai gambar dan proses belajar yang dibarengi dengan permainan.
Bapak Heri selaku pengurus masjid yang juga sering mengajar mengaji anak-anak setiap harinya mengucapkan terimakasih karena telah membantu mengajar mengaji anak-anak dan Ibu Mei selaku Guru TK keseharianya mengucapkan terimakasih atas dedikasi yang selalu di berikan Bapak TNI dari 713/ST, pemberian pengajaran yang dibarengi dengan bermain ini pun untuk menseat supaya siswa/i tidak mempunyai rasa kejenuhan dalam belajar serta untuk selalu semangat.
Syaban selaku guru yang mengajari anak anak Paud menyampaikan “Memberikan pengajaran kepada anak Paud itu butuh kesabaran dan kasih sayang tinggi supaya terciptanya rasa kenyamanan antara si pengajar dan muridnya, ini pengalaman terbaru saya dibidang mengajar anak Paud beda dari memberi pelajaran kepada anak SD maupun SMP” tandasnya.
Diakhir Sertu Rico juga menjelaskan “Memberi ilmu agama itu harus 5 tingkat diatas yang mau diajarinya, karena ilmu agama tidak boleh ada salah sekalipun itu salah harus diulangi sampai selancar mungkin” tutupnya.
Serda I Gede Suteja juga menyampaikan bahwa dalam proses belajar perlu di buat sedemikian rupa dengan permainan-permainan sehingga anak-anak tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran, dan lebih cepat menerima pelajaran yang diberikan. (Red)