Medan (Pewarta.co) – Hingga mendekati akhir tahun 2019, capaian target Dinas Pariwisata Kota Medan hanya 70 persen. Kondisi ini merupakan dampak dari kebijakan efesiensi anggaran Pemko Medan selama tahun 2019 sehingga sebagian program berkenaan dengan promosi baik dalam dan luar negeri terhambat.
“Tadi ditanyakan sampai akhir tahun, saat ini bahwa kebijakan pengetatan untuk keluar kota dan keluar negeri, sehingga ada beberapa kegiatan kami berupa promosi pariwisata yang tak bisa,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Medan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Abdurrahman Nasution, Selasa (3/12/19).
Akibat kebijakan efesiensi itu, menurut Agus ada sejumlah kegiatan atau program Dinas Pariwisata yang tidak dapat berjalan. Dampak lainnya yang terjadi pihaknya sulit mencapai target di tahun ini. “Jadi target sampai akhir tahun ini cuma tercapai 70 persen, dimana pelaksanaan kegiatan promosi ditunda,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Abdurrahman Nasution di hadapan para anggota justru mendorong Dinas Pariwisata Kota Medan untuk lebih kreatif terutama di dalam melahirkan program atau kegiatan yang dapat menghasilkan PAD.
“Saya pikir itu dulu, bagaimana Dinas Pariwisata kreatif, kegiatan apa yang muncul disana yang bisa jadi PAD, saya lihat kegiatan-kegiatannya cenderung standar,” tekan politisi PAN ini.
Penguatan program juga disampaikan Edward Hutabarat selaku anggota Komisi III yang berharap Dinas Pariwisata mengoptimalkan kekuatannya dalam memanfaatkan kepariwisataan Kota Medan saat ini tidak hanya sebatas kegiatan formal.
“Tapi, kita sarankan maksimalkan kepada PAD, dan juga keterlibatan langsung dinas ini untuk awasi program yang menghasilkan pendapatan, benar tidak alokasi yang diberikan terhadap pelayanan,” tambahnya.
Sedangkan anggota komisi Irwansyah mengingatkan penegasan Presiden RI Jokowi bahwa pariwisata sebagai leading sektor ekonomi bangsa, spirit menjadikan Indonesia menjadi negara yang terbaik, ini harus dikuatkan di dinas tersebut.
Diketahui, program tahun 2019 ini terdiri atas pengembangan destinasi kepariwsataan yang terdiri dari Perawatan Sapta Pesona, Medan Heritage Fun Bike, industri dan destinasi pariwsiata, Medan berbasis digital sebagai destinasi dengan jumlah atau alokasi pada program ini mencapai Rp 1,06 miliar, baru terealisasi Rp 91 juta atau 8,7 persen.
Sedangkan, secara keseluruhan alokasi di Dinas Pariwisata Kota Medan dari program dan kegiatan berjumlah Rp 31,1 miliar, baru terealisasi Rp 16,8 miliar atau 53,9 persen. (Dik/red)