Padang (Pewarta Co) – Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/YS dalam melaksanakan tugas tidak hanya dibekali kemampuan secara taktik dan teknik bertempur, selain itu juga dibekali dengan materi materi pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan di daerah penugasan khususnya masyarakat yang ada di perbatasan RI-Malaysia.
Untuk menyiapkan hal tersebut, Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud membuka secara resmi kegiatan “Bimbingan Teknis penguatan kompetensi dalam proses pembelajaran di kelas pada personil TNI AD pada satuan pendidikan di daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3T) Tahap 2”, bertempat di Mako Yonif 133/YS, Air Tawar Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/11).
Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari dalam arahannya kepada prajurit Yonif 133/YS mengatakan, ini adalah materi pembelajaran, tugas adalah kebanggaan dan ini adalah sebuah tugas kehormatan, tugas tertinggi sebagai seorang prajurit. Jadilah pejuang Yudha Sakti seperti Motto kalian “Yudha Sakti Warior”.
Ciptakan kreativitas inovasi prajurit dengan melihat situasi wilayah, berinovasilah dan berkreasilah sesuai dengan situasi yang ada di wilayah. Tidak mesti harus sesuai dengan yang disampaikan oleh pemateri. Yang kita berikan dan kita sampaikan kepada masyarakat disana adalah merupakan sumbangsih kita kepada negara dan bernilai ibadah
Lebih lanjut dikatakan oleh Aster Kasad, bahwa bimbingan teknis bagi para personil TNI-AD ini bertujuan untuk memberikan penguatan kompetensi dan pembekalan bagi personil TNI AD yang akan mengajar di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan.
Ini dilaksanakan di dua lokasi secara bersamaan, yakni di Batalyon 133/Yudha Sakti Kota Padang dan Batalyon 641/Beruang kota Singkawang, dengan jumlah peserta masing-masing lokasi 450 orang, sehingga total peserta sebanyak 900 orang prajurit TNI-AD, jelas Mayjen TNI Bakti Agus.
“Para personil TNI AD akan dibekali lima kemampuan yaitu penguatan pendidikan karakter, bela negara, baca, tulis, hitung, kecakapan hidup”, jelasnya.
Seterusnya, semua materi-materi akan dibimbing dan dilatih oleh widyaiswara dan dosen-dosen yang berpengalaman serta terlatih di bidangnya. Dengan pola bimtek 40 jam, jelas Aster menambahkan.
Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano mengatakan, bimbingan teknis ini merupakan pelaksanaan dari perjanjian kerjasama pada tanggal 27 Februari 2019 antara Direktur Jenderal GTK dengan Asisten Teritorial KASAD tentang penguatan kompetensi dalam proses pembelajaran di kelas kepada Personel TNI AD pada Satuan Pendidikan di daerah 3T, untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah perbatasan.
” Secara khusus, perjanjian kerjasama ini bukan untuk menjadikan tentara beralih fungsi sebagai guru namun untuk memberikan bekal bagi prajurit TNI AD yang bertugas di daerah perbatasan”, ungkapnya.
Ini merupakan upaya untuk bisa membantu pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat yang sekolahnya kekurangan guru, disamping melaksanakan tugas utama menjaga kedaulatan NKRI, sebutnya.
Hadir dalam kegiatan ini Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I P, Kasdam I/BB Brigjen TNI Untung Budiharto didampingi oleh Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, Paban II Sterad Kolonel Kav Prince Meyer Putong, Kasrem 032 Kolonel Inf Edi Nurhabad, Para Kasi Korem, Dandim 0312/Padang, Dandim 0304/Agam serta Para Kabalak Korem 032/Wbr.(AVID)