Medan (Pewarta.co) – Anggota DPRD Kota Medan Periode 2019-2024 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Renville Pandapotan Napitupulu ST menegaskan setelah dilantik nanti, dirinya akan langsung fokus menyahuti keluhan dan aspirasi warga, khususnya yang bermukim di Daerah Pemilihan (Dapil) I Kota Medan. Hal itu sudah menjadi tekadnya saat menjadi wakil rakyat.
Bahkan, sebelum dilantik pada 16 September mendatang, Renville sudah menjadi penyambung lidah rakyat dengan menyalurkan keluhan dan aspirasi warga ke dinas terkait. “Saya banyak menerima pengaduan warga berkaitan banyak hal. Saat ini saja, ada sembilan pengaduan yang masuk ke medsos (media sosial) saya. Ada soal sampah, jalan rusak, drainase dan persoalan lampu jalan yang padam,” kata Renville Napitupulu ketika ditemui di kediamannya di Jalan Sei Bahkapuran, Medan, Senin (9/9/19) sore.
Pangaduan-pengaduan warga itu, kata Renville, langsung ditindaklanjutinya dengan menemui instansi yang berwenang berkaitan dengan persoalan yang diadukan warga.
“Kemarin saya langsung menemui Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan soal padamnya lampu jalan seperti yang dikeluhkan warga. Hari itu juga petugas memperbaikinya,” katanya.
Bagi PSI, kata Renville, menampung aspirasi masyarakat dan merealisasikannya sudah menjadi tugas kader yang duduk di legislatif di setiap tingkatan. “Ini bagian dari instruksi partai pada bimbingan teknis di Jakarta beberapa waktu lalu,” katanya.
Menurut Reville, jauh lebih mudah menyahuti aspirasi masyarakat lewat jalur legislatif. Beda kalau dilakukan lewat jalur mandiri (perorangan), karena butuh banyak tenaga, pikiran dan tentunya materi.
Guna lebih mengintensifkan dalam menampung aspirasi masyarakat, kata Renville, PSI berencana membuka call centre lewat sistem aplikasi mulai Senin sampai Jumat. Lewat sistem ini, kata dia, semua masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya dan melihat kinerja kader PSI di legislatif.
“Bahkan setiap kader yang duduk di legislatif wajib memberikan laporan ke pusat berkenaan dengan kinerjanya sebagai wakil rakyat. Pusat juga punya penilaian tersendiri. Bagi kerjanya yang cuma datang, duduk dan diam, pusat bisa saja mengganti kader tersebut dengan kader yang aktif dalam melayani masyarakat,” katanya. (Dik/red)