Medan (Pewarta.co) – Pemerintah Kota Medan menggelar festival kuliner yang diikuti pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal di seputaran Gedung Warenhuis kawasan Kota Lama Kesawan, Medan. Untuk diketahui, Gedung Warenhuis merupakan supermarket pertama Kota Medan yang dibangun arsitek Jerman G Bos. Gedung ini dibuka untuk umum pada 1919 dengan peresmian dilakukan Wali Kota Medan pertama Daniel Baron Mackay.
Dalam kegiatan bertajuk Pekan Kuliner Kondang itu digelar tiga hari 19-21 November 2021 itu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Medan juga menyelenggarakan program bimbingan UMKM.
Acara tersebut memberikan ajang promosi dan ruang berbisnis bagi 40 UMKM lokal, lengkap dengan protokol kesehatan yang ketat. Setiap pintu masuk harus menggunakan aplikasi peduli lindungi, dan dilakukan pengecekan suhu tubuh guna memastikan pengunjung pekan kuliner mematuhi protokol kesehatan.
Penerapan aturan prokes juga didukung layanan pembayaran digital ShopeePay sebagai metode pembayaran nirkontak yang dapat digunakan masyarakat dalam bertransaksi.
Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto menyatakan UMKM merupakan fokus perusahaan ini dalam turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia, termasuk UMKM dari sektor kuliner.
“Kami merasa senang dan berterima kasih kepada TP PKK Medan atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mendukung penyelenggaraan acara Pekan Kuliner Kondang UMKM Medan ini. Kami harap acara ini dapat menstimulasi transaksi masyarakat dan membantu keberlangsungan bisnis UMKM di Kota Medan agar dapat bertahan dan tumbuh di tengah situasi pandemi,” kata Christin.
Dijelaskannya, layanan pembayaran digital ShopeePay turut memberikan dukungan pada Pekan Kuliner Kondang
UMKM Medan berupa promo cashback 60% yang dapat dinikmati pengunjung ketika bertransaksi menggunakan ShopeePay.
Menurutnya, fitur pembayaran nirkontak yang dihadirkan oleh ShopeePay memungkinkan proses bertransaksi yang lebih aman karena dapat meminimalisir kontak fisik antara penjual dan pelanggan.
Sebelumnya, Walikota Medan Bobby Nasution mengakui, sebagai tulang punggung perekonomian, UMKM membutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk dapat bangkit dan tumbuh dari situasi pandemi.
“Selain memperkenalkan UMKM binaan TP PKK Medan ke masyarakat yang lebih luas, kami harap acara Pekan
Kuliner Kondang UMKM Medan dapat mendorong arus transaksi masyarakat terhadap bisnis dan
menjadi penyulut semangat juang pelaku UMKM di sektor kuliner yang terdampak oleh pandemi,” katanya saat membuka kegiatan itu, Jumat (19/11/2021) malam.
Melalui acara ini, kata Bobby, Pemko Medan juga ingin mendorong digitalisasi pelaku UMKM di Medan agar dapat menjangkau peluang baru dalam ekosistem digital dan mendukung keberlangsungan bisnis mereka.
Pemko Medan menyatakan berkomitmen untuk menjadi pendamping UMKM di Medan agar dapat naik kelas, salah satunya melalui pembinaan terhadap literasi digital.
“Kami juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh ShopeePay dalam penyelenggaraan acara ini dan dalam mendorong digitalisasi UMKM dari sektor kuliner di Medan,” ujarnya.
UMKM binaan TP PKK Medan yang turut berpartisipasi dalam Pekan Kuliner Kondang UMKM Medan termasuk UMKM yang menawarkan produk seperti ayam penyet, roti jala, nasi gurih & lontong, dan martabak.
Afriandi, pemilik bisnis Nasi Gurih dan Lontong Hj. Hajrah Simpang Karantina mengaku merasa beruntung dan sangat berterima kasih kepada TP PKK Medan yang telah memberikan pelatihan dalam adopsi teknologi, pengembangan produk, dan pengelolaan bisnis agar dapat tumbuh dan bertahan di masa sulit ini.
“Kami pun senang karena telah diberi ruang dan kesempatan untuk menjangkau banyak pelanggan baru melalui festival kuliner ini,” ungkapnya. (gusti)