Medan (Pewarta.co)-Pertikaian antara oknum TNI dengan warga di Bar Pronto antara oknum TNI dengan Rejeki Sinaga (21) berakhir damai.
Perdamaian itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bermaterai Rp. 6 ribu yang disepakati kedua belah pihak dan saksi-saksi, MK Tampubolon dan Candra Prima Wira Galingging SH di Kantor Satuan Polisi Militer Lanud Soewondo Medan, Rabu, (13/11/2019).
Hal tersebut disampaikan Kapentak Lanud Soewondo, Mayor Jhoni Tarigan kepada pewarta.co sekaitan dengan pemberitaan di Media Online tersebut dengan judul ‘Okum TNI AN Todongkan ‘Senpi’ di Lokasi Hiburan Malam Seksi Dancer’ yang tayang pada hari Selasa, 12 November 2019.
“Antara Rejeki Sinaga dan personel TNI-AU Ammar Sarif Syahputra Nasution yang sempat bertikai telah sepakat berdamai,” ujar Mayor Jhoni Tarigan.
Lebih lanjut dijelaskan Kapentak, terkait adanya penggunaan senjata api oleh personel TNI-AU yang dituliskan pada pemberitaan tersebut, hal itu sama sekali tidak benar.
“Penggunaan senjata api seperti yang dituliskan pada pemberitaan tersebut, itu tidak benar. Hal itu diakui oleh Rejeki Sinaga. Ia mengaku dalam keadaan di bawah pengaruh minuman keras jadi dia tidak mengetahui secara pasti apakah benar personel kita membawa senjata api atau alat komunikasi,” jelasnya.
Namun demikian, kata Kapentak, personel TNI-AU yang dalam surat perjanjian perdamaian disebut selaku pihak ke-II dengan Rejeki Sinaga selaku pihak ke-I menyatakan sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan dengan perdamaian.
“Bahwa dalam masalah ini pihak ke-II secara sadar meminta maaf karena telah
membawa nama institusi TNI-AU ke media sosial dan media online. Dengan demikian, ke depan, antara kedua belah pihak tidak akan
melanjutkan permasalahan ini dan tidak akan saling menuntut apapun secara hukum
di kemudian hari baik dari pihak ke-I maupun dari pihak institusi TNI-AU di mana pihak ke-II berdinas,” pungkas Kapentak.
Sebelumhya, seorang oknum TNI berinisial AN melakukan tindakan tidak terpuji, dengan arogannya menodongkan benda diduga senjata api (Senpi) kepada Rejeki Sinaga alias Jacky, warga Gaperta hingga korban shok dan trauma ketakutan di lokasi hiburan malam seksi dancer Pronto Jalan Abdulah Lubis Medan.
Menurut Jacky, aksi main todong itu terjadi ketika dirinya usai mencari hiburan karaoke yang berada satu gedung dengan seksi dancer di Pronto.
“Waktu itu kalau gak salah kejadiannya terjadi antara tangga 6 dan 7 Oktober 2019 lalu, ketika sekitar pukul 02.00 wib saya keluar dari pintu depan Pronto menuju mobil saya di parkiran, saya melihat Bang J. Sebayang yang merupakan seorang tokoh pemuda yang saya kenal sedang berbincang-bincang dengan seorang pria lawan bicaranya. Dengan spontan, saya langsung menyapa Bang J.Sebayang dari kejauhan dengan sebutan “ketua’,” kata korban.
Namun, entah kenapa, tanpa diketahui apa sebabnya, seorang pria yang tidak dikenalnya malah dengan arogannya membentak dan menghardik dirinya.
“Diam kau, katanya, lalu saya datangi dan dengan sopan saya bertanya kepadanya kenapa saya disuruh diam bg? Lalu dijawabnya “gak suka lihat bising-bising di sini”, kenapa, gak senang kau, gitu bentaknya sambil mengeluarkan senjata api jenis FN warna hitam dan menodongkannya ke wajah saya,” ungkap korban.
Karena todongan itu, korban pun mendadak lemas dan hilang semangatnya, apalagi pelaku penodongan yang belakangan baru diketahuinya adalah seorang oknum TNI-AU itu, masih terus menggenggam dan belum juga menurunkan todongan senjatanya.
“Lemas kedua lutut saya bang, saya khawatir dia kelepasan sampai menembak saya, karena saya lihat kondisinya saat itu seperti seorang yang sedang di bawah pengaruh minuman keras dan obat obatan terlarang. Sampai kini rasa trauma dan shok saya belum juga hilang, dan masih terngiang ngiang terus. Ini aja saya baru pulang opname dari rumah sakit Elisabet Medan Bang,” ujar Jack dengan nada melemah.
Karena merasa tertekan hidupnya, J Sinaga berencana setelah kesehatannya pulih, akan melaporkan kasus tersebut sekaligus meminta perlindungan hukum dari petinggi TNI AU.
“Saya bermohon adanya penindakan terhadap oknum Sertu Amar Nasution yang merasa kebal hukum itu,” harapnya.
Tokoh pemuda J. Sebayang, ketika dikonfirmasikan di tempat terpisah, membenarkan adanya aksi penodongan yang diduga dengan senpi dilakukan oknum AN terhadap Jack Sinaga.
“Kejadian itu persis di depan saya dan beberapa angota, kami juga heran kenapa AN bersikap arogan seperti itu. Herannya lagi, oknum AN hampir setiap hari di Pronto, diakan aparat pertahanan negara TNI AU koq bisanya rutin di lokasi hiburan malam yang baru baru ini digrebek pihak kepolisian dan mengamankan para pemakai narkoba di dalamnya,” sebut Jasa seraya mengungkapkan bahwa oknum AN mengaku sebagai pengawas lokasi hiburan Pronto. (red)