Medan (Pewarta.co) – Para pemuda dan pemudi diharapkan mengerti dan menerapkan esensi dan nilai-nilai kebangsaan dari Pancasila, UUD 1945 dan NKRI, sehingga mampu secara optimal menjaga persatuan dan keutuhan NKRI sebagai suatu landasan kehidupan yang aman dan damai.
Demikian dijelaskan Dandim 0201/BS Kolonel Inf Roy Hansen J Sinaga, SSos dalam sambutaannya di hadapan seratusan mahasiswa USU pada kegiatan bertemakan menggerakkan semangat pemuda dalam mewujudkan Indonesia maju yang digelar DPC GMNI di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU Jalan Dr Mansyur Medan, Rabu (30/10). Dandim menilai, saat ini disinyalir para pemuda kurang saling menghormati.
“Di zaman modernln ini banyak pemuda-pemudi saat ini kurang saling menghormati dan menghargai sehingga kerapuhan terhadap rasa kebangsaan ini telah terlihat di saat ini. Untuk itu, mari kita menjaga kerukunan, saling menghormati dan mari kita saling bersilahturahmi. Kita sebagai TNI akan berupaya dan menjaga NKRI sesuai dengan aturan UUD 45 dan bukan kita saja yang berperan dalam menjaga NKRI namun semua komponen yang ada terutama pemuda-pemudi Indonesia,” paparnya.
Senada, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto menyampaikan, GMNI merupakan rekan kerja kepolisian untuk menciptkan situasi aman dan kondusif di daerah ini serta kita berharap sebagai mitra dalam menjaga keutuhan NKRI. Ia menilai, ada unsur yang ingin memecah belah bangsa sebagai negara Pancasila. “Pancasila merupakan Ideologi yang sudah Final dan tidak bisa di rubah sebab pendahulu kita sudah menciptkan Pancasila dengan sempurna. Dan mari kita menjaga bersama ideologi Pancasila agar tetap dipegang teguh para nasionalis NKRI,” tukasnya.
Ketua DPC GMNI, Samuel menyampaikan, selamat datang dan berterima kasih kepada Dandim 0201/BS dan Kapolrestabes Medan yang meluangkan waktu untuk hadir di acara dialog ini. Diharapkan dialog ini dapat bermanfaat dan menjadi arahan yang baik buat peserta.
Anggota DPRD-SU, Tuahman Purba juga selaku narasumber dalam paparannya menyampaikan soal dampak negatif penggunaan media sosial yang berpotensi merusak nilai kebangsaan. Ia menilai, dampak positif dan negatif tentang media sosial yang saat ini menyebar luas dan tidak terkontrol sehingga menimbulkan bahaya negatif dan positif. Dampak positif di media sosial yaitu memudahkan kita bergerak di bidang usaha atau berbisnis.
“Namun dampak negatif yaitu sering terjadi yaitu sebagai media penyebaran berita hoax sehingga masyarakat mudah menerima berita tereebut dan berpotensi menjadi suatu tindak dan berdampak kriminal sehingga berarah ke ranah hukum,” pungkasnya.
Kegiatan berjalan aman dan lancar hingga selesai pada 18.30 WIB. Turut hadir Dekan Fakultas USU Prof Dr Ramli MSc, Pasi Inteldim 0201/BS, Kasat Intelkam Polrestabes Medan, Pasi Terdim 0201/BS segenap pengurus DPC GMNI.(AVID)