Medan (pewarta.co) – Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pasar Rusdi Sinuraya mengatakan lokasi pasar aksara yang lama akan diambil Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
Rusdi mengatakan rencananya, Lokasi Pasar Aksara akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Terminal MRT oleh Pemerintah.
Berdasarkan Perpres (Peraturan Presiden) yang telah dibentuk baru-baru ini, proyek pembangunan pasar tersebut akan menggunakan APBN.
Dilanjutkan Rusdi, sejauh ini proyek Pasar Aksara sedang dalam pelelangan oleh Kementerian PUPR di Jakarta.
“Kalau yang lama rencananya akan diambil Pemko untuk Ruang Terbuka Hijau dan Fly Over setelah kita bangun Pasar Aksara di Jalan Masjid Dusun I Kecamatan Percut Seituan,” ujar Rusdi, Senin (18/3/2019).
Lokasi pasar aksara yang berada di kawasan administrasi Pemkab Deliserdang saat ini masih berdiri rumput rumput liar. Jalan pendukung menuju proyek ratusan miliar ini pun berkisar hanya selebar 4 meter.
“Proyeknya sekitar Rp 106 Miliar dan sekarang masih tahap pelelangan. Kita maunya secepatnya, tahun ini bisa terlaksana. Tapi kita tunggu saja,” ujar Rusdi.
Nantinya setelah rampung dibangun maka pasar itu akan diserahkan terutama kepada pedagang yang berjualan di Pasar Aksara.
Ia juga mengaku sudah mengabarkan kepada pedagang soal pembangunan pasar aksara yang baru di lokasi yang berjarak 500 meter.
“Jadi jalan Masjid itu akan kita perlebar lagi. Nggak sekecil itu nanti,” katanya.
Sekertaris Daerah Kota Medan Wirya Alrahman mengatakan Pemko Medan saat ini menunggu pemerintah pusat menyelesaikan tender proyek Pasar Aksara. Namun untuk lebih jelas, ia menyarankan untuk bertanya ke Dinas Perkim.
Ia pun membenarkan, bahwa pada lokasi pasar aksara yang lama akan dibangun Fly Over dan MRT. “Pastinya kita akan bangun Flyover di situ. Kalau MRT masih kita lihat dulu,” katanya.
Senada dengan proyek Pasar Aksara yang bersumber dari APBN, nantinya proyek Fly Over pun akan akan dibiayai pemerintah pusat karena Pemko Medan mengaku tak sanggup menanggung sendirian.
“Proyek Fly Over itu bukan satu paket sama proyek MRT ya. Itu proyek sendiri yang kita ajukan agar dibiayai melalui APBN. Kalau kita nggak kuat lah,” pungkasnya. (red)