Medan (Pewarta.co) – Ketua KPU Sumatera Utara, Agus Arifin, membuka acara dengan memberikan sambutan. Ia mengimbau seluruh pihak untuk menjaga ketertiban dan kedamaian selama masa kampanye hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024.
Menurut Agus, debat ini diadakan untuk memberi informasi kepada masyarakat Sumut agar mereka bisa menentukan pilihan dengan lebih bijak dan berdasar pada visi serta misi yang jelas dari setiap calon.
Debat terbuka bertujuan memberikan gambaran bagi masyarakat dalam menentukan pilihan di Pemilu Kada Sumut pada 27 November 2024 mendatang.
Debat publik pertama dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara 2024, Rabu (30/10/2024) malam di Grand Mercure Medan yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara.
Menampilkan pasangan calon nomor urut 01, Muhammad Bobby Afif Nasution dan H Surya, serta pasangan nomor urut 02 Edy Rahmayadi dan Hasan Basri.
Debat ini diikuti oleh dua pasang calon yang bersaing untuk memimpin Sumatera Utara. Pasangan nomor urut 01 adalah Muhammad Bobby Afif Nasution dan H Surya, sementara pasangan nomor urut 02 adalah Edy Rahmayadi dan Hasan Basri.
Kedua paslon memiliki pendukung yang antusias, yang kadang menyuarakan dukungan mereka hingga mengganggu suasana debat
Masing-masing pasangan calon menyampaikan visi dan misi yang mereka bawa. Paslon nomor 01, Bobby-Surya, memprioritaskan peningkatan sumber daya manusia, penguatan stabilitas ekonomi, perbaikan tata kelola pemerintahan, pembangunan infrastruktur, serta ketahanan pangan.
Sementara itu, paslon nomor 02, Edy-Hasan, mengusung program pembangunan desa dan penataan kota, dengan tujuan menjadikan Sumatera Utara yang unggul, maju, dan berkelanjutan melalui pengembangan potensi sumber daya manusia dan potensi daerah.
Dalam sesi tanya jawab, kedua paslon mengajukan dan menanggapi pertanyaan tentang isu-isu strategis, seperti ketersediaan dokter, pendidikan budaya, keterbukaan informasi publik (KIP), dan peredaran narkoba di Sumatera Utara.
Salah satu pertanyaan yang menarik adalah mengenai rasio ketersediaan dokter umum dan spesialis. Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus pada pendidikan profesi dokter, guna meningkatkan jumlah tenaga medis di Sumatera Utara.
Bobby menanggapi dengan menekankan kerjasama antara pemerintah daerah dan universitas untuk seleksi calon dokter, serta rencana pemberian insentif dan beasiswa bagi mahasiswa kedokteran dari anggaran pemerintah.
Dalam isu keterbukaan informasi publik, Bobby Nasution mengapresiasi pencapaian Edy selama menjabat, di mana Sumatera Utara berhasil mempertahankan peringkat lima nasional dalam penyelenggaraan KIP. Bobby optimis, jika terpilih, ia akan meningkatkan peringkat Sumut menjadi posisi tiga besar di Indonesia dalam hal keterbukaan informasi.
Debat publik ini berlangsung selama 2,5 jam, diwarnai dengan antusiasme pendukung dari kedua kubu. Meski sesekali suasana riuh, acara ini tetap berlangsung sesuai rencana dan diharapkan menjadi bekal bagi masyarakat Sumatera Utara dalam menentukan pilihan pada Pilkada mendatang. (red)