Medan (Pewarta.co) – Berbagai indikator ekonomi terkini di Sumatera Utara terus menunjukkan perbaikan dan mengindikasikan perekonomian yang tetap tumbuh. Pulihnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin pada meningkatnya mobilitas masyarakat yang dapat mendorong konsumsi.
“Peningkatan konsumsi masyarakat juga terkonfirmasi melalui peningkatan keyakinan konsumen dan indeks penjualan riil,” ungkap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Ibrahim pada Bincang Bareng Media (BBM) di Kantor BI Jalan Balaikota Medan Selasa (26/7/2022).
Didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Azka Subhan Aminurridho, Ibrahim menuturkan, hasil liaison Bank Indonesia juga mengkonfirmasi akan adanya peningkatan permintaan domestik dan juga ekspor di tengah kenaikan biaya bahan baku serta energi dampak krisis global yang terus berlanjut.
“Kinerja kredit perbankan juga terus meningkat disertai dengan tingkat risiko yang menurun. Perkembangan tersebut semakin mengindikasikan aktivitas ekonomi yang terus membaik,” ujarnya.
Ia melihat perekonomian Sumatera Utara tahun 2022 diprakirakan tetap tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan kisaran 3,5-4,3%.
“Kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli akan mendorong konsumsi masyarakat,” ucapnya.
Ia menjelaskan, tingginya harga komoditas utama, khususnya di periode semester II, serta didukung berlanjutnya Program Pemulihan Ekonomi Nasional juga diprakirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun demikian, ungkapnya, konflik geopolitik yang masih berlanjut dan berisiko memperpanjang krisis rantai pasok global serta potensi risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang dapat berpengaruh terhadap permintaan menjadi hal yang perlu diwaspadai. (gusti)