Medan (Pewarta co) – Sebanyak 38 orang muda-mudi pemberani diberangkatkan ke wisma atlet Jakarta melalui Lanud Soewondo untuk menjadi relawan.
Dengan menggunakan pesawat milik TNI AU, ketiga puluh delapan orang relawan medis ini sebelumnya telah mengikuti serangkaian seleksi, baik itu persyaratan administrasi dan perekrutan secara online, maupun medical check up yang dilakukan oleh gugus tugas Covid 19 Provinsi Sumatera Utara maupun organisasi profesi keperawatan Sumatra Utara. Selasa (5/5/2020).
Kehadiran para relawan medis ini dihadirkan sebagai garda terdepan dalam merawat pasien Covid 19 bergabung bersama dengan relawan medis lainya yang terlebih dahulu bergabung di sana.
Sebelum menaiki pesawat TNI AU, dilakukan protokol kesehatan yang cukup ketat, mengecek suhu tubuh dan seluruh barang bawaan disemprot dengan cairan diksenfektan, serta para relawan sudah dicek kesehatanya dengan metode rapid test Covid-19.
Danlanud Soewondo, Kolonel Pnb Meka Yudanto, S.Sos.,M.A.P pada awak media saat diwawancarai dilokalisi mengatakan bahwa Pihaknya tetap mendukung langkah dan kebijakan pemerintah dalam rangka percepatan penanggulangan wabah Covid 19.
“Hari ini ada 38 orang relawan medis dari Sumatera Utara yang kita berangkatkan ke wisma atlet di Jakarta, ini sebagai wujud komitmen Lanud Soewondo dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka percepatan penanggulangan wabah Covid 19. Jadi gugus tugas Covid 19 pusat sebelumnya telah membuka perekrutan relawan medis untuk pemenuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta, kemudian organisasi profesi keperawatan ( PPNI ) Sumatera Utara menindaklanjutinya dengan merekrut mereka dan selanjutnya dilakukan pelatihan Penanganan Covid 19. Setelah mendapat panggilan dari pusat barulah para relawan yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara ini kita berangkatkan dengan menggunakan pesawat TNI AU,” ucap Danlanud Soewondo.
Salah seorang relawan medis yang berhasil diwawancarai bernama Dwi Afrida (37) yang merupakan perawat di RS Tanjung pura, warga Desa Serapuh ADC, Kecamatan Padang Tualang Langkat. Ia mengatakan walaupun beresiko namun karena panggilan hati, ia akhirnya berangkat juga.
“Cemanalah bang..ini sudah menjadi panggilan hati saya sebagai seorang tenaga medis, saya ingin membantu pemerintah semaksimal mungkin untuk mempercepat penanggulangan Covid 19 di Indonesia,”ucap Arida.
Selanjutnya perawat yang telah 11 tahun menekuni profesi mulia ini mengatakan bahwa walaupun ada sedikit kecemasan akan tertular virus Corona, namun berkat doa dan dukungan orang tuanya, akhirnya ia pun berangkat ke Jakarta.
Suasana haru dan sedihpun dirasakan oleh Nurhasanah (60) orang tua Dwi Afrida, sambil berlinang air mata, ia harus mengikhlaskan kepergian anak kedua dari lima bersaudara ini.
“Sebenarnya berat mengizinkan anak saya ini pergi ke Jakarta untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid 19, namun karena niat dan tekadnya sudah bulat makanya kami sebagai orang tua harus merelakan kepergianya untuk bertugas demi bangsa dan negara. Kami hanya bisa berdoa agar nanti anak saya itu bisa kembali lagi bersama kami dalam keadaan sehat walafiat,”harap Nurhasanah.
Senada dengan Nurhasanah, Nurmaida (28) warga Besitang langkat yang sudah bekerja selama 4 tahun, merupakan tenaga perawat di RS Tanjung pura ini mengatakan bahwa bertugas di RS khusus Covid 19 di Wisma atlet Jakarta merupakan tugas yang mulia.
“Sudah menjadi panggilan hati dan jiwa kami sebagai seorang tenaga medis, kami harus mendarma baktikan seluruh kemampuan kami untuk merawat pasien Covid 19. Kami sangat bahagia dan bangga dengan apa yang kami lakukan, karena tidak semua orang bisa melakukan hal yang seperti kami lakukan,”pungkas Nurmaida.
Sebelum naik ke pesawat, 38 para relawan dari Provinsi Sumatera Utara ini berfoto bersama di bawah pesawat TNI AU yang membawa mereka ke Jakarta. (ABEL)