Medan (Pewarta.co)-Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas II Siborong-borong, Yusrifa Arif diduga menjadi fasilitator Ponsel Android kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Hal itu terungkap dalam aksi unjuk rasa yang digelar belasan massa Gerakan Reformasi Mahasiswa Asahan (GRIMA) di depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kanwil-Kemenkumham) perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Kamis, (13/3/2025).
Tak tanggung-tanggung, massa GRIMA menuding KPLP Kelas IIB Siborong borong dengan sengaja memfasilitasi Android kepada WBP dengan maksud dan tujuan untuk dipergunakan sebagai alat menipu atau lodes.
Ketua umum GRIMA, Azhari Munthe dalam orasinya meminta agar Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Sumut, segera memanggil KPLP Kelas IIB Siborong-borong terkait dugaan yang telah kami paparkan tadi.
“Kami meminta kepada Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumut untuk segera memanggil dan memperiksa KPLP kelas IIB Siborong-borong terkait dugaan penyediaan android kepada para Narapidana atau tahanan Lapas yang di mana android tersebut dipergunakan untuk melakukan tindakan penipuan atau lodes,” tegas Azhari.
Tak hanya itu koordinator aksi juga menyebutkan ada dua oknum yang diduga sengaja diutus KPLP kelas IIB Siborong-borong untuk mengutip uang iuran perbulan kepada para WBP yang telah memakai android diduga disediakan oleh KPLP
“Kita juga telah mengantongi dua nama oknum pejabat Lapas kelas IIB Siborong-borong yang diduga utusan KPLP untuk mengutip uang iuran perbulan kepada para WBP, adapun 2 orang oknum tersebut yakni Zira dan Jimbel,” ucapnya.
Aksi berjalan dengan lancar walaupun sempat akan terjadi penerobosan ke dalam kantor oleh massa GRIMA karena kesal tidak ada satu orang pun yang hadir untuk menyambut aspirasi.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan membawa permasalahan ini sampai kepada Mentri Hukum dan Ham RI serta Mentri Imigrasi dan Permasyarakatan. Kami juga akan melaporkan tindakan Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Ham Provinsi Sumatera Utara yang dianggap acuh tak acuh,” pungkasnya sembari meninggalkan lokasi.(red)