Medan (pewarta.co) – Ketua Persatuan Wartawan (Pewarta) Polrestabes Medan, Chairum Lubis SH mengaku sangat terharu saat menonton film Sang Prawira.
“Saya sangat terharu dan sempat meneteskan air mata, saat menyaksikan film Sang Prawira ini,” ujar Chairum Lubis SH usai menonton film Sang Prawira di Cinema XXI Centre Point, Jalan Jawa, Medan, Selasa (10/12/2019).
Dimana, sambung Pimpinan Redaksi (Pemred) media online pewarta.co bahwa pemeran utama dalam film itu yang bernama Horas usai dilantik lulus Akpol (Akademi Kepolisian) harus kehilangan ibunya.
“Selain kehilangan ibunya, dalam film itu Horas juga harus merelakan kekasihnya yang menikah dengan pria lain yang juga temannya, serta kehilangan sahabatnya yang bernama Lambok dalam film tersebut,” ungkap Chairum Lubis.
Lanjut dikatakan Wakil Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut ini bahwa dalam film tersebut banyak pesan moral yang bisa diambil yang dimulai saat Horas ikut testing Akpol hingga saat penugasannya sebagai seorang polisi.
“Ayah Horas tidak mau anaknya menjadi seorang polisi. Ayahnya menghendaki anaknya itu untuk menjadi pengusaha. Tapi karena sudah niatnya dan dukungan ibunya, akhirnya Horas nekat masuk Akpol, hingga akhirnya lulus,” urai Chairum Lubis.
Dalam kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof H Muhammad Tito Karnavian PhD yang juga nonton bareng (nobar) film Sang Prawira di Cinema XXI Mall Centre Point Medan, mengaku bangga melihat film Sang Prawira yang mempunyai makna yang sangat dalam untuk kaum milenial yang mempunyai cita-cita tersebut.
“Saya bangga melihat film Sang Prawira yang mempunyai makna yang sangat dalam untuk kaum milenial yang mempunyai cita-cita tersebut. Banyak pesan moral yang bisa diambil dalam film tersebut,” ujar Mendagri.
Kata Mendagri, film yang banyak mengangkat objek wisata dan budaya dari Tanah Karo, Tobasa, Tapteng dan Nias ini bisa mengangkat wisatawan domestik dan internasional.
Sebab menurutnya, Provinsi Sumut yang unik dan kaya budaya itu tidak kalah dengan daerah lain. Semua wisata dan budaya Sumut ditampilkan untuk masyarakat Indonesia.
“Saya mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) di Indonesia bisa membuat film seperti Sang Prawira yang banyak mengangkat potensi wisata dan budaya di Indonesia yang bisa mendorong dan meningkatkan pendapatan daerah,” urai Mendagri.
Provinsi Sumatera Utara sangat beruntung mempunyai alam yang kaya dan beragam budaya, hanya tinggal dikelola dengan benar. “Saya harapkan kaum milenial wajib nonton film Sang Prawira yang menonjolkan potensi wisata dan budaya Sumut,” ujarnya.
Dalam film Sang Prawira, sambung Mendagri, pemeran utama yang dimotori oleh Horas salah satu anak kampung yang miskin tinggal di Kampung Bakkara yang berada di pinggiran Danau Toba berhasil meriah cita-citanya masuk kepolisian dengan rajin belajar dan berlatih untuk menjadi pemimpin Polri masa depan.
“Jadi kepada kaum milenial mempunyai kesempatan untuk menjadi anggota Polri. Jangan pernah takut untuk meraih cita- citanya, asalkan terus belajar pasti berhasil meraih impiannya,” jelas mantan Kapolri ini.
Nonton bareng film Sang Prawira terlihat, Wakapoldasu, Brigjen Pol. Mardiaz Kusin Dwihananto, SH, SIK, Mhum Dirbinmas Poldasu, Kombes Pol. Hondawan Naibaho, SH, SIK, MH, Dirlantas Poldasu, Kombes Pol. Yamin, Dansat Brimob Poldasu, Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi, Kapolres Belawan, AKBP Ikhwan Lubis, SH, MH, Ustad Zulpan Efendi Nababan dan Kapolsek Medan Timur, Kompol M. Arifin, SH, MH (Dedi)