Medan (Pewarta.co)-Sosialisasi bahaya Narkoba dan Virus HIV digagas pengurus Komisi Pesuli Aids (KPA) Sumut terdiri dari ketua H Ikrimah Hamidi Lubis beserta wakil ketua Ustaz H Amhar Nasution, Harry Butar-butar , HM Yusuf Nasution dan sekretaris H Ahmad Raja Nasution.
Pengurus KPA Sumut diterima Kepala Badan Lengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumut H Asren Nasution dan sekretaris H Ahmad Chair Harahap.
Dalam pertemuan itu dijelaskan H Amhar Nasution korban AIDS sudah mencapai 21.000 orang.
Di Sumatera Utarra penderita AIDS terbanyak di kabupaten Tanah Karo, Kota Medan dan Deliserdang.
Pada umumnya, penderita penyakit ini orang yang berduit (berkecukupan) termasuk ASN, melalui hidup pergaulan seks bebas, homo seks, heterogen seks, free seks dan suntikan narkoba.
“Untuk itu, maka perlu kita sosialisasikan melalui BPSDM mengelola seminar, sarasehan, bimbingan kepada aparat sipil negara (ASN), dalam program peningkatan SDM,” kata Asren Nasution.
Karena, tahun 2021 ada empat kali pembinaan untuk 5252 orang ditatar dan dibina mentalnya, maka akan dimasukkan materi narkoba dan HIV/AIDS.
Menurut Harry Butar-butar, penyakit HIV/AIDS ini jauh berbahaya dari covid-19, yang virusnya tidak kelihatan tetapi narkoba.
“Free seks dan melalui suntikan yang kelihatan dan wabahnya diwariskan kepada generasi yang mengakibatkan lost generation,” kata HM Yusuf Nasution, mantan Kabiro sosial Pemprovsu.
Oleh karena itu pula, maka pantas hal ini kita MoU kan.
“Kalau covid-19 sosialisasi dan reklamenya cukup kuat, dari media massa dan elektronik, maka sosialisasi AIDS harus juga kita kuatkan,” kata ustaz Amhar Nasution. (ril)