Medan (Pewarta.co) – Konser musik digelar Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui IM3 bertajuk Collabonation Tour pada 25 November 2022 lalu, sukses membawa kesan tersendiri bagi anak muda Medan.
Event digelar di Gedung Serba Guna Pemprovsu Jalan Pancing Medan itu berlangsung seru ditandai dengan membludaknya penonton yang datang dari Medan dan wilayah di sekitarnya.
Collanonation Tour Medan berlangsung meriah, ribuan penonton memadati konser sampai akhir. Sebelumnya, Collabonation Tour disuguhkan IM3 ini sukses mendapatkan respon positif dan animo besar di kota-kota yang telah disinggahinya, yaitu Jember, Surabaya, Padang, Jambi, Pontianak, Solo, Semarang, Serang, Makassar, dan Pekanbaru.
“Kapan lagi ya, ada konser kayak gini yang datang ke Medan,” kata Merry.
Remaja yang tinggal di Jalan Tempuling Medan itu mengaku senang IOH menghadirkan hiburan yang menurutnya sangat spektakuler.
“Artis-artis yang tampil di konser ini semuanya kusuka, terutama Kak Isyana Sarasvati,” sebutnya.
Dalam event di Medan, Collabonation Tour membawa Isyana Sarasvati, Kunto Aji, dan Tuan TigaBelas menyapa ibukota Provinsi Sumatera Utara untuk rasakan langsung dan Rayakan Era Baru, Jaringan Baru.
Tak hanya terpuaskan akan hiburan, Merry pun senang lantaran dia mendapat banyak suvenir dari event itu.
“Ada kipas, dapat kartu perdana IM3, dan juga ada gelangnya. Walau untuk penanda tiket masuk, tapi bisalah untuk kenang-kenangan. Eh, dikasi juga nih juga light stick yang bikin nonton konser makin seru,” ucapnya.
Harga tiket Collabonation Tour Medan dipatok seharga Rp 60 ribu per orang. Dengan harga tersebut, penonton akan mendapatkan 1 buah tiket konser dan 1 kartu perdana IM3 dengan 9 GB kuota utama dan 9 GB kuota plus
Collanonation Tour di Kota Medan menjadi spesial karena penonton merasakan penataan panggung konser baru yang dihadirkan dalam bentuk melingkar (360°). Makanya, para penonton dapat menyaksikan penampilan para musisi dari berbagai angle dan dapat saling berinteraksi lebih dekat dalam perayaan Era Baru, Jaringan Baru bersama IM3 itu.
Meski penonton datang membludak untuk menyaksikan konser musik offline itu, Collabonation Tour Medan boleh dikatakan berlangsung aman, tertib, dan lancar hingga acara berakhir sebelum tengah malam.
Ketertiban itu terlihat saat calon penonton menukarkan e-tiket supaya bisa masuk ke area konser di Tenda Penukaran Tiket di Gedung Serba Guna Pemprovsu itu. Walau terlihat barisan antrian ‘mengular’, tapi anak muda Medan mau bersabar mengantri. Tak terjadi aksi dorong akibat desak-desakan yang dapat memicu kerusuhan.
Sebelum masuk ke area konser, dengan penuh kesadaran, pengunjung melakukan scan barcode di aplikasi PeduliLindungi. Mereka tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), walau ada juga sejumlah penonton terlihat ‘tak betah’ pakai masker.
Pertunjukan konser musik offline ini tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 yang saat ini berlaku di Kota Medan.
Pengunjung juga dengan sukarela meninggakan botol minuman kemasan yang mereka bawa di meja penitipan. Minuman di botol kemasan tidak diperkenankan dibawa masuk ke venue konser indoor.
Penonton pun taat pada peraturan ini dengan meninggalkan minumannya, baik yang dalam botol kemasan maupun wadah minuman berbahan khusus. Untuk wadah minuman seperti itu dapat diambil kembali saat keluar dari venue.
Dalam event ini, Indosat Ooredoo Hutchison juga bekerja sama dengan UMKM lokal untuk kebutuhan minuman dan makanan yang dapat dibeli pengunjung selama konser berlangsung.
Botol minuman ini memang paling rawan digunakan untuk saling melempar ke arah pentonton lain saat terjadi kerusuhan, atau disalahgunakan untuk melakukan hal-hal yang dilarang selama konser. Selain itu, botol minuman kemasan dikhawatirkan membuat tumpukan sampah di venue konser.
Syukurlah, konser musik Collabonation Tour Medan berlangsung aman, tertib, tanpa kerusuhan. Penonton yang ikut merayakan Era Baru, Jaringan Baru melalui berbagai pilihan produk dan layanan dari IM3 ini benar-benar tertib.
Panitia mempersilakan penonton yang terlanjur membawa minuman kemasan untuk terlebih dahulu meminum airnya sebelum memasuki area konser. Tapi tetap dilarang membawa kemasan apapun setelah itu.
Sebagai gantinya, kalau kehausan atau lapar, di sekitar area konser disediakan tempat untuk penonton bisa membeli air minum dan camilan.
“Haus kali, Kak. Kami keluar dulu sebentar beli minum. Siap ini (setelah minum) kami masuk lagi,” kata Riki ketika dijumpai sedang memesan minuman.
Konser pun berlangsung aman dan nyaman. Malam itu, cuaca di Kota Medan sangat bersahabat dan ‘aman’. Tidak turun hujan seperti beberapa hari sebelumnya yang bikin beberapa wilayah di Medan tergenang banjir. Namun, kalau pun hujan, konser akan dapat berjalan seperti adanya, lantaran event berlangsung di dalam ruangan (indoor).
Gedung Serba Guna Pemprovsu yang sepintas berbentuk bundar dengan ukuran 110×110 meter itu, terdiri dari tribun dua lantai, dan bentangan atap tanpa tiang 90×90 meter. Bangunan yang berdiri di lahan mencakup lima hektar itu mampu menampung 7.500 hingga 10.000 orang.
Penonton bisa memilih berdiri atau duduk di barisan tribun. Kalau ingin berjoget dan merasakan vibes konser, tentunya lebih asyik berdiri di lapangan aulanya. Tapi, dalam keadaan duduk pun masih tetap asyik untuk ikutan seru-seruan nyanyi bareng.
Gedung Serba Guna milik Pemprov Sumut di Jalan Pancing Medan ini semakin terkenal usai perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXVII, pada 4-13 Oktober 2018 lalu. Gedung ini diresmikan penggunaannya oleh Gatot Pujo Nugroho selaku Plt Gubernur Sumut saat itu pada April 2012.
Kenyamanan penonton juga mendapat perhatian dari panitia penyelenggara.
Walau memang ada toilet di gedung itu, tapi panitia juga menyediakan toilet portable. Pasalnya, konser yang berjalan sampai berjam-jam, tak tertutup kemungkinan ada yang ingin ‘buang hajat’, sehingga disediakan toilet portable. Buang hajat itu salah satu kebutuhan mendasar.
Kampanye Era Baru, Jaringan Baru merupakan salah satu realisasi upaya IM3 dalam menghadirkan pengalaman internetan yang lebih baik dan bisa diandalkan oleh para penggunanya yang mayoritas berjiwa muda dan aktif berkegiatan digital.
Di event Collabonation Tour Medan, penonton tak perlu sangsi atau takut kehabisan paket internetnya, lantaran di area konser juga disediakan booth IM3. Mereka tetap bisa mengupload foto dan video, dan juga streaming di lokasi acara selama konser berlangsung.
Sudah menjadi komitmen IM3 untuk terus meningkatkan kualitas pengalaman internetan dengan jaringan IOH yang semakin andal.
Collabonation Tour di Medan melibatkan berbagai komunitas anak muda dan kreator konten untuk merasakan serunya pertunjukan musik secara langsung. Sebenarnya, dengan membeli tiket, penonton Collabonation Tour tidak hanya merasakan kemeriahan dari konser musiknya, tetapi juga mendapatkan Kartu Perdana Freedom Internet edisi spesial Collabonation Tour dengan Kuota Utama 9GB + 9GB Kuota Plus.
Bagi yang ingin menyimpan momen atau kenangan saat Collabonation Tour, panitia juga menyediakan ‘lapak’ menjual merchandise, berupa baju kaos yang terlihat keren.
Konser dimulai dengan penampilan talent lokal Medan, kemudian disambung dengan penampilan Tuan Tigabelas yang membawakan lagu Last Roar, Faith dan Rumah. Kemudian, konser dilanjutkan dengan penampilan Isyana Sarasvati dan ditutup dengan penampilan dari Kunto Aji.
Penampilan para musisi mampu membuat penonton ikut bernyanyi dan bersorak gembira, juga
berjoget ria. Muda-mudi Medan yang hadir terlihat sangat menikmati acara tersebut.
Hingga konser berakhir, tak ada kericuhan. Yang ada, wajah-wajah puas karena menikmati konser dengan riang. Anak muda Medan memang paten! (gusti)
*Tulisan ini disertakan dalam Journalist Writing Competition Indosat Ooredoo Hutchison