Medan (pewarta.co)
Dengan wajah pucat, RP (20) bersama keluarganya mendatangi Mapolsek Sunggal. Kedatangan gadis asal Sibolga ini bukan tanpa sebab. Melainkan ingin melaporkan peristiwa pencabulan sekaligus perampokan yang dilakukan oleh Ope (21) warga asal Pulau Nias yang baru dua pekan terakhir menumpang tinggal di kos-kosan milik temannya, Romy (21) di Jalan Abdul Hakim Pasar I Padang Bulan Gang Susuk V, bersebelahan dengan kos korban.
Informasi dihimpun dari keterangan rekan korban Silvya di Mapolsek Sunggal menyebutkan, pelaku masuk kedalam kos-kosan korban ketika korban sedang berada di luar. Di dalam kamar, pelaku menunggu korban pulang dan bersembunyi di kolong tempat tidur.
“Kami tadi malam keluar sama RP, rupanya pas (sewaktu) pulang si pelaku asudah berondok di bawah kolong tempat tidur korban,” katanya saat mendampingi korban membuat pengaduan di Mapolsek Sunggal, Minggu (19/3/2017).Ia menjelaskan, sekira pukul 03.00 wib, korban sudah terlelap tiba-tiba terjaga karena mendengar suara berisik pelaku yang sedang mengobrak-abrik kamar. Korban yang terbangun sempat menjerit ketika mendapati pelaku berada di dalam toilet kamarnya. Pelaku yang mengetahui aksinya dipergoki langsung menutup wajah dan mulut korban. Akan tetapi, Korban terus meronta.
“Tidak ingin aksinya diketahui penghuni kos lain, pelaku langsung menempelkan pisau ke leher korban sembari mengancam,” jelas Silvya.
Tidak sampai di situ, merasa nyawanya terancam, Silvya menambahkan, korban pun hanya bisa pasrah ketika pelaku coba merudapaksa korban dengan menempelkan kemaluannya ke selangkangan korban. “Korban gak sempat diperkosa. Tapi anunya si pelaku itu sempat digesekkannya ke selangkangan korban,” tambahnya. Namun, kata dia, satu unit telepon genggam samsung J1 dan uang Rp150 ribu milik korban berhasil diambil pelaku sebelum akhirnya kabur meninggalkan korban. (rks)