Medan (Pewarta.co) – Adanya statement Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution terkait pembuang bangkai babi di Kota Medan yang videonya sedang viral disesalkan Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Medan, Dedy Aksyari Nasution. Menurutnya, ucapan yang dilontarkan tersebut tidak wajar dan tidak pantas.
“Akhyar merupakan seorang birokat dan pejabat publik yang harusnya dalam berkata-kata tidak menyebutkan kata yang tidak pantas,” ujar Dedy Aksyari Nasution kepada wartawan, Senin (18/11/19) di ruang kerjanya.
Untuk diketahui, dalam sebuah video yang sedang viral, Akhyar yang sedang diwawancara mengeluarkan statemen “Kurang ajar yang buang itu, babi yang buang babi itu di jalan”. Dedy mengatakan yang dilontarkan Plt Wali Kota itu, seharusnya tidak keluar dari mulut seorang pejabat.
“Memang bisa saja Plt Wali Kota sedang merasa kesal dengan kondisi banyaknya babi yang dibuang ke sungai sehingga mencemari lingkungan. Namun sekesal apapun, seorang pejabat publik harusnya bisa menjaga tata krama dan etika dalam berbicara, apalagi diliput oleh media.
Kalau tidak nyaman dengan keberadaan pembuangan babi ke sungai, hendaknya dicari solusinya untuk membersihkan sungai dari bangkai babi yang sudah meresahkan masyarakat itu,” ujar Dedy.
Namun selain membersihkan bangkai-bangkai itu, pemerintah juga hendaknya mencari solusi terhadap masalah yang kini sedang melanda Kota Medan. Saat ini, para peternak yang menghadapi musibah wabah penyakit babi juga panik dengan kematian ternaknya.
Pasca banyaknya ternak yang mati, seharusnya pihak terkait menyemprotkan disinfektan ke kandang-kandang mereka agar virus itu tidak berkembang. Hal itu juga biasa dilakukan kepada ternak ayam yang terkena virus.
“Banyaknya ternak yang mati, membuat para peternak bingung untuk menguburkannya, karena kemungkinan lahan tidak ada. Pemerintah harusnya mencarikan lahan untuk mengubur ternak yang mati itu. Para camat, lurah dan kepling yang paling dekat ke masyarakat, hendaknya bisa memberikan bantuan untuk peternak yang ternaknya mati,” ujarnya.
“Begitu juga dengan penyakit ini, hendaknya ada solusi untuk mengatasinya, sehingga para peternak tidak terpuruk sekali karena peristiwa itu,” sambung politisi Gerindra ini.
Selain itu, tambahnya, pemerintah juga hendaknya melakukan sosialisasi kepada peternak agar mereka bisa lebih memahami cara beternak. Ditambah khusus di Kota Medan kalau memang sudah ada Perda pelarangan, hendaknya dipatuhi. Namun dengan kondisi sekarang, pemerintah harusnya melakukan sosialisasi agar Perda yang sudah dibuat bisa dipatuhi. (Dik/red)