Medan (Pewarta.co) – Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai kisaran 4,7–5,5 persen.
Angka tersebut lebih rendah dari prakiraan sebelumnya, yang berada dikisaran 4,8–5,6 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso dalam siaran persnya dilansir Kamis (23/1/2025) menyebutkan ekonomi Indonesia tetap tumbuh baik dengan kecenderungan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya.
Tercatat, pada triwulan IV 2024, pertumbuhan ekonomi sedikit di bawah prakiraan. Itu karena dipengaruhi rendahnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7–5,5 persen.
Pada 2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan juga cenderung lebih rendah dari prakiraan sebelumnya.
Ekspor juga diprakirakan lebih rendah sehubungan dengan melambatnya permintaan negara-negara mitra dagang utama, kecuali AS.
Konsumsi rumah tangga juga masih lemah, khususnya golongan menengah ke bawah sehubungan dengan belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.
Pada saat yang sama, dorongan investasi swasta juga belum kuat karena masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan, baik domestik maupun ekspor.
Dalam kaitan itu, Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah.
Lebih dari itu, Bank Indonesia mendukung penuh implementasi program-program Pemerintah dalam Asta Cita, termasuk untuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital. (gusti)