Medan (Pewarta.co)-Arsik, masakan khas kawasan Tapanuli yang populer menjadi salah satu makanan yang ternyata disukai Deputy Director (Wakil Direktur) Tourism Malaysia di Medan Puan Zarina Johari selama empat tahun belakangan ini ia bertugas di ibukota Sumatera Utara.
Hal itu terungkap saat Tourism Malaysia Medan mengadakan acara perpisahan dengan Zarina Johari yang sudah bertugas sejak 2016 sebagai Wakil Direktur Tourism Malaysia Medan di Grand Aston Hotel Medan, Rabu (22/1/2020).
Saat itu Zarina menuturkan banyak hal baru yang dia temui selama bertugas di Medan. Menurutnya banyak kemiripan antara masyarakat Medan dan Malaysia misalnya dalam hal kuliner.
“Kalau makanan di sini saya paling suka arsik. Enak dimakan pakai nasi putih. Ikannya fresh, dan rasa asam-asamnya unik,” ujarnya.
Arsik dengan bahan utama ikan mas memang kaya dengan bumbu-bumbunya yang mengandung beberapa komponen khas dari wilayah pegunungan Sumatera Utara seperti andaliman dan asam cikala (buah kecombrang), selain bumbu khas Nusantara yang umum, seperti lengkuas dan serai.
Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan beberapa saat.
Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga agak mengering.
Menurutnya, kalau di Malaysia arsik itu seperti ikan asam pedas.
Namun ikan asam pedas di Malaysia pun ada berbeda-beda sesuai dengan wilayahnya.
Disebutkannya, kalau di Malaka masakan asam pedas itu ditumis, warnanya lebih merah.
Sedangkan di sebelah utara, di Kedah, Perak dimasak agak berkuah dengan cara direbus.
“Di Malaysia walau namanya sama, tapi cara olahnya berbeda,” ujarnya.
Puan Zarina juga merasa sangat mudah mendapatkan makanan halal di Kota Medan.
“Mudah dapat makanan halal. Tak risaulah,” tukasnya.
Puan Zarina akan kembali bertugas di kantor pusat di Putrajaya Malaysia setelah bertugas di Tourism Malaysia Medan sejak 6 Januari 2016.
Ibu tiga anak asal Kedah ini akan meninggalkan Kota Medan pada 31 Januari 2020. Bagi dirinya, bertugas di Medan memberikan pengalaman yang indah. (gusti)