Medan (Pewarta.co)-Sebanyak 585 peserta meramaikan audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) di Makosat Brimob Polda Sumut Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Minggu (1/12/2019).
Audisi ini akan digelar pada 34 kota besar di Indonesia. Khusus Provinsi Jawa Barat, Sumatera Utara dan Kalimantan Barat akan menjadi tiga provinsi di pekan ke 10 diselenggarakannya audisi secara serentak.
Acara talent search kompetisi dangdut yang jadi ciri khas program Indosiar itu kembali hadir untuk membidik pemilik talenta terbaik dan melahirkan idola dangdut baru di tanah air.
“Audisi kali ini memang ramai diikuti peserta yang terlihat sangat antusias untuk bertarung di LIDA 2020 mendatang,” ungkap Produser, Eva Estriana.
Menurutnya, minat peserta membludak mengikuti audisi ini sejalan dengan persyaratan usia yang diturunkan menjadi 14 tahun, dari yang sebelumnya minimal 15 tahun.
“Yang datang (peserta) memang mayoritas usia 20 tahun ke bawah,” ujarnya.
Anak-anak milenial sekarang ini, menurutnya, juga menyukai lagu dangdut. Itu ditandai dengan ramainya peserta usia milenial yang ikut audisi.
Eva menilai segmen musik dangdut masih tetap bagus di dunia musik tanah air karena dangdut itu adalah tuan rumah. “Dari dulu sampai sekarang dangdut diterima semua kalangan masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya, Indosiar optimis industri musik dangdut ini akan terus bertahan.
“Walau lagunya itu-itu saja, tapi diaransemen berbeda,” tukasnya.
Tim Kreatif Indonesia Entertainment Produksi, Alfan A Salam menambahkan, secara konsep, LIDA 2020 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu program pencarian bakat. Namun demikian, setiap tahunnya para peserta memiliki keunikan tersendiri, seperti karakter suara dan bakat.
Untuk itu pihaknya akan mengangkat keunikan dan skill yang dimiliki dalam musik dangdut.
Alfan juga menuturkan, LIDA tahun ini ada perubahan dari segi usia peserta, dimana tahun sebelumnya 15-25 tahun, kini menjadi 14-25 tahun.
“Kita merasa usia 14 tahun masih fresh, suaranya belum terkontaminasi dan bahkan belum pernah mengikuti audisi. Harapannya, kita bisa menemukan talenta-talenta yang belum diasah,” ungkapnya.
Dalam audisi itu, kata Alfan, bagi peserta laki-laki diwajibkan membawakan lagu berjudul Zubaidah dan Air Mata Perkawinan.
Sedangkan bagi peserta perempuan wajib membawakan lagu bertajuk Pesta Panen dan Payung Hitam.
Dijelaskannya, dipilihnya lagu tersebut karena tingkat kesulitannya, baik itu nada rendahnya, dinamika dan lain sebagainya yang jadi patokan juri untuk tentukan pemenang audisi.
Alfan juga menjelaskan, audisi ini bukan tahap akhir.
Setelah audisi tingkat provinsi, selanjutnya dipilih maksimal 5 yang terbaik ke Jakarta.
“Bukan untuk konser, tapi dipertandingkan lagi. Nantinya akan diambil minimal dua yang terbaik. Kalau ada yang bagus, akan diambil lagi,” terangnya.
Dia mengatakan, Indosiar yang konsen di musik dangdut memang selalu ada program talent search.
Disebutkannya, lulusan Dangdut Academy akan melaju ke tingkat Asia, bahkan selanjutnya ke tingkat dunia.
Sedangkan lulusan LIDA, untuk 5 besar terbaik dipersiapkan untuk Dangdut Academy Asia. (gusti)