Pancurbatu (Pewarta.co)-Puluhan oknum TNI sadis dan brutal merusak warung dan kendaraan warga Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.
Sontak, aksi brutal yang diduga dilakukan puluhan oknum anggota Resimen Artileri Pertahanan Udara 2/Sisingamangaraja (Menarhanud 2/SSM) menggegerkan warga Desa Durin Simbelang pada hari Rabu, (29/1/2025) sekira pukul 11.30 WIB.
Mereka, yang mengenakan seragam lengkap, melakukan pengerusakan, pembakaran dan penjarahan terhadap warung milik Ida dan anaknya, serta merusak sebuah mobil Toyota Avanza hitam pelat BK 1408 UZ milik David Kaban (28) hingga hancur lebur.
Tak hanya merusak mobil Avanza milik David Kaban, para oknum TNI ini juga merusak dan menjarah barang-barang di dalamnya, termasuk tape mobil, speaker, aki, bahkan sepatu milik korban.
Bahkan, tiga unit sepeda motor yang berada di depan warung tersebut juga turut menjadi korban pengerusakan oleh puluhan oknum Arhanud-2 SSM tersebut hingga hancur lebur.
Saksi mata, Friska (34) dan Ria (36), warga Pancurbatu, menuturkan kronologi kejadian yang berawal dari kemarahan oknum TNI tersebut karena merasa digeber-geber menggunakan sepeda motor yang setau saksi entah dimana lokasi menggeber-geber sepeda motor tersebut.
Para pelaku datang secara bertahap, awalnya satu orang, kemudian datang empat orang dan bertambah hingga sekitar 30 orang. Salah seorang saksi melihat salah satu pelaku membawa pistol. Selain warung dan mobil, sepeda motor juga menjadi sasaran amuk mereka. Barang-barang yang berhasil dijarah di dalam warung termasuk tabung gas, handphone, dan rokok.
Salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa ia dan pemilik warung lainnya sempat diancam pakai pistol dan sangkur dan dipaksa keluar dari warung sebelum perusakan terjadi. Para pelaku juga mengambil uang tunai dari dalam warung. Bahkan, salah satu warung nyaris rata dengan tanah akibat dibakar oknum Arhanud-2 SSM tersebut. Beruntung, api segera dipadamkan dan apipun tidak jadi membesar.
Kejadian ini menimbulkan keresahan di masyarakat termasuk kedua saksi Friska dan Ria. Aksi anarkis oknum TNI dari satuan organik Kodam I/Bukit Barisan yang bertugas melindungi objek vital di Sumatera Utara dan Riau ini menjadi sorotan.
Pihak berwenang diharapkan segera menindak tegas para pelaku dan mengusut tuntas kasus ini untuk memberikan rasa keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Kejadian ini juga mempertanyakan pengawasan dan disiplin internal di tubuh TNI.
Polisi belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini. Namun, kasus ini menimbulkan keresahan di kalangan warga Pancurbatu dan menuntut penyelidikan tuntas untuk mengungkap motif dan menangkap para pelaku. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kronologi kejadian dan mengidentifikasi semua pelaku yang terlibat.
Informasi di lapangan diperoleh, perbuatan sadis yang dilakukan oknum Arhanud-2/SSM tersebut tak hanya sampai di situ. Warga yang melintas dengan menggunakan sepeda motor juga turut menjadi korban.
Mereka memukuli warga yang melintas hingga merampas serta membawa sepeda motor milik warga tersebut.
Nopalis Sembiring (21) warga desa Namoriam, Kecamatan, Pancur Batu. salah seorang pemilik kendaraan sepeda motor yang dirusak oknum TNI tersebut yang di jumpai wartawan di lokasi kejadian pun menjelaskan awal mula kejadian berawal dari warung depan hingga menuju ke kediaman ketua PKN Sumut.
“Awal mula kejadian itu saya ketahui berawal dari warung depan, mereka (Oknum TNI Red) sudah melakukan perusakan terhadap warung milik warga, serta merusak 4 unit kendaraan dimana salah satu kendaraan tersebut merupakan sepeda motor milik saya,” kata Nopalis di lokasi.
Dijelaskan Nopalis, sosok pemuda yang diketahui merupakan atlit tinju MMA ini, “Saya juga tidak mengetahui apa penyebab puluhan oknum TNI itu ngamuk,namun, setelah melakukan aksi brutal didepan, mereka datang ke rumah mama edy suranta gurusinga,yang merupakan ketua DPD PKN Sumut,” ujarnya.
“Sesampainya di kediaman mama Edy,mereka datang ngamuk ngamuk sambil membawa senjata api dan berdalih sedang mencari seseorang,” ungkapnya.
“Sontak, kami bersama mama Edy Gurusinga yang baru saja sampai dari banda Aceh yang didampingi kuasa hukumnya itupun sontak terkejut.di kediaman mama Edy Suranta, puluhan oknum TNI itu ngamuk sambil memukul meja sembari meminta mama Edy menyerahkan seseorang yang mereka cari, akan tetapi kami bersama mama Edy Suranta serta Tim Hukum itupun sudah mencoba untuk berdiskusi secara baik baik kepada mereka, namun mereka tetap melakukan aksi arogan tanpa mau berbicara secara baik baik,” terangnya.
Terpisah, Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Dodi Yudha hingga kini belum memberikan keterangannya. (Ded/red)